Mohon tunggu...
Puji Pujiono
Puji Pujiono Mohon Tunggu... Ketua Umum Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia

Dr. Puji Pujiono adalah Ketua Umum Independen Pekerja Profesional Indonesia (IPSPI), berdiri 1998, anggota resmi International Federation of Social Workers (IFSW) sejak 2011, dan ditetapkan oleh Konvensi Pekerjaan Sosial 2024 sebagai Organisasi Pekerja Sosial yang dimaksud pada UU No. 14 tahun 2019 tentang Pekerja Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kemensos Mengalami 'Spinal Osteoporosis'? Bacaan Renstra 2025-2029

12 Oktober 2025   07:53 Diperbarui: 12 Oktober 2025   07:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Renstra ini belum final dalam implementasinya. Atas nama ribuan pekerja sosial profesional di seluruh Indonesia, kami dari IPSPI secara terbuka menawarkan, lagi,  kemitraan strategis kepada Kementerian Sosial. Kami, setelah berkali-kali mencoba, kembali mengetuk pintu untuk duduk bersama dan merumuskan Peta Jalan Perbaikan yang berfokus pada:

Mengubah Paradigma: Bergeser dari "membina" menjadi "bermitra setara" dengan IPSPI.

Menyempurnakan Regulasi: Memprioritaskan penyusunan Juklak/Juknis UU Peksos yang operasional.

Membangun Kemitraan Formal: Melibatkan IPSPI secara sistematis sejak perumusan kebijakan.

Menciptakan Demand Profesional: Menerapkan kebijakan yang mewajibkan kredensial STR dan SIP sebagai prasyarat dalam seluruh layanan dan jabatan pekerjaan sosial.

Berinvestasi pada Infrastruktur Profesi: Mengalokasikan sumber daya yang terencana untuk mendukung percepatan pendirian PPPS dan penguatan LSP.

Sebagai penutup, mari kita bahas bersama beberapa pertanyaan ini:

  • Kita semua ingin mewujudkan kesejahteraan sosial yang adil. Tapi, siapa pahlawan di lapangan yang akan mewujudkannya? Apa kita cukup berharap pada niat baik tanpa mendukung mereka?

  • Bayangkan membangun gedung pencakar langit, tapi semennya dicampur terlalu banyak pasir. Kira-kira bakal kuat? Jika kita meremehkan profesionalisme pekerja sosial, bukankah kita sedang membangun mimpi di atas fondasi yang rapuh?

  • Visi besar untuk rakyat itu mulia. Tapi apa gunanya jika tulang punggungnya dibiarkan keropos? Pada akhirnya, siapa yang akan dirugikan?

Kemitraan sejati atau basa-basi? Lima tahun ke depan akan menjawabnya. Bagaimana menurut Anda? Mari diskusikan di kolom komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun