Biar saja segenggam dinginmu yang lekas menggigit beku
Seperti halnya kakunya detik kita yang kemarin akhirnya meleleh tepat di dalam mulutmu
Sehingga detik itu juga aku seolah berasa menjadi manusia utuh setelah tatapan mu sudah tak lagi separuh
Sempat pahamkah kamu? Kenapa aku tak serta merta turut menggandeng tanganmu ke mana saja kamu hendak mau
Itu karena;
Kamu seutuhnya es krim, yang aku semoga kan tak sampai mengenal ekstrim
Sebab aku pun tak mau memaksa langkahku memakai sepatu hak tinggi punya mu juga tak mau berlebih-lebihan dalam mencintaimu
Biar saja doa-doaku yang beku kelak mencair di kamu
Asal jangan keberadaanku yang lekas menetes dan habis di tepian jalanmu
Seperti halnya semanis harapan favorit semua cinta yakni; sama-sama ingin diakui
Dan semua pun sama akan di buat lebih berasa menyenangkan karena hal itu
Sempat dengarkah kamu? Kenapa belakangan malam terakhir ini namamu selalu saja menerobos masuk di daftar doaku
Itu karena;
Kamu semanis es krim, yang semoga kelak perasaanku tak mengenal musim
Sebab Tuhan pun paham kebanyakan kaumku mudah jatuh cinta mudah pula bosan
Mudah-mudahan, aku tidak!
Bintaro, 23/03/21.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI