Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Sampah Demi Beras

24 Februari 2024   09:31 Diperbarui: 25 Februari 2024   21:32 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemulung. Foto: KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Dari bak sampah telah berpindah,
Gelas dan botol plastik yang terpilah,
Seikat kardus terbungkus.
Keranjang bambu telah menunggu,
Di sepeda tua yang tak mau renta.
Lirih dia berterima kasih
Kepada bak sampah yang bersih.

Menyusur jalan pemukiman,
Tak semua penghuni peduli.
Tak semua punya kemauan,
Pembuang sampah adalah tuan,
Pemulung tak ubahnya kuli.

Sampah berantakan bukan urusan,
Tugas penghuni membayar iuran.
Tukang sampah dan pemulunglah yang merapikan.
Ya, pembuang sampah adalah tuan.

Pemulung tak panjang merenung.
Tukang sampah tegar bersabar,
Meski berkeliling pusing.
Kadang bimbang,
Plastik dan kardus ringan ditimbang,   Hari ini berapa dapat uang?


Di lapak pembuangan sampah terpadu,
Berusaha tersenyum tanpa mengadu.
Harus kuat berusaha keras.
Teringat istri sedang antre beras (pw).

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 24022024 (151/106)

sumber foto : Tribunjogja.com

Pemulung (Tribunjogja.com)
Pemulung (Tribunjogja.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun