Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Menjamin Terpenuhinya Hak Pilih Lansia Pada Pemilu 2024

17 Februari 2024   08:57 Diperbarui: 17 Februari 2024   17:30 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: geriatri.id

Apakah mobilitas mertua saya bisa dibantu dengan kursi beroda ? Bisa, tetapi tidak dilakukan karena berisiko terkait problem demensia atau pikun yang dialami ibu mertua. Mundurnya daya ingat jangka pendek membuat ibu lupa setiap hal yang baru dialaminya, termasuk operasi bedah tulang yang beliau alami.

Bukan hanya di kursi roda, duduk dengan tungkai terjuntai di pinggir tempat tidur pun berisiko. Beliau tidak menyadari potensi bahaya, bila muncul keinginan untuk berdiri atau menapakkan kaki. Kami tidak ingin beliau jatuh dan mengalami patah tulang kembali.

Beruntung KPU berupaya maksimal menjaga hak warga Indonesia untuk dapat menggunakan hak pilihnya termasuk mertua saya. Untuk itu KPU telah mengatur prosedur pelayanan pemberian suara di rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan dan pemilih yang sakit di rumah. Dengan demikian semua warga negara apa pun keadaannya, termasuk ODGJ dijamin dan difasilitasi hak suaranya dalam pemilu 2024.

Menurut hasil Susenas 2023, 11,75% penduduk adalah lansia dengan komposisi 8,65% kelompok Lansia Tua (lebih dari 80 tahun), 27,76% Lansia Madya (70-79 tahun) dan 63,59% Lansia Muda (60-690 tahun). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa setiap 100 orang usia produktif menanggung 17 orang lansia (BPS 2023).

Partisipasi lansia dalam pemilu tak bisa dilepaskan dari status kesehatan lansia. Dalam lima tahun terakhir angka kesakitan lansia semakin membaik. Angka kesakitan 26,2% pada tahun 2019 membaik menjadi 19,72% pada tahun 2023 merupakan indikasi meningkatnya derajat kesehatan dan keberhasilan pembangunan kesehatan.

Data kependudukan pada Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 280,73 juta jiwa pada Desember 2023. Maka dapat dihitung jumlah lansia total mencapai hampir 33 juta orang. Suatu jumlah yang signifikan di tengah situasi berebut suara antar peserta pemilu.

Memang ceruk terbesar pemilih adalah kelompok kaum muda yang berjumlah 52%. Jumlah pemilih muda tersebut 31,23% berusia antara 17 hingga 30 tahun atau sekitar 63,9 juta jiwa, dan 20,70% berusia 31 tahun hingga 40 tahun, dari 204.807.222 orang pemilih tetap.

Maka wajar bila besarnya ceruk suara kaum muda menjadi rebutan semua koalisi parpol. Wajar pula bila dalam pidatonya di Istora Senayan (14/2), Capres Gibran Rakabuming Raka menyebut keunggulannya dari pasangan calon lain karena mayoritas pemilih berasal dari kalangan anak muda. Asumsi tersebut mungkin benar dan mesti diikuti dengan survei atau penelitian pasca-pemilu dengan populasi anak muda untuk bisa mendapat simpulan yang benar.

Survei bukan hanya penting pada prapemilu untuk menentukan strategi pemenangan, tetapi juga pasca-pemilu untuk menentukan tingkat partisipasi kaum muda. Mereka yang semula termasuk silent majority apakah benar dengan gembira datang ke pesta demokrasi atau tetap ragu dan bahkan memilih golput.

Alih-alih anak muda yang menjadi partisipan utama, siapa sangka suara lansia bisa jadi penentu pemilu. Bukan hal yang mustahil bila hampir 33 juta orang lansia semua hadir di TPS. Partisipasi para lansia menggantikan para anak muda yang apatis terhadap dinamika pemilu.

Karena itu patut diberikan apresiasi kepada petugas KPPS yang penuh dedikasi tetap mengunjungi para lansia yang sakit di rumah agar mereka tetap mendapat hak pilih. Tingginya tingkat partisipasi menentukan kualitas demokrasi dan legitimasi pemenang pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun