Mohon tunggu...
koko anjar
koko anjar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cinta Kilat-part 1

21 November 2018   21:05 Diperbarui: 21 November 2018   21:10 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya pak"

Satria mau tak mau harus sedikit berbohong pada ayahnya. Kedua orang tuanya belum memberikan lampu hijau untuk pacaran meski Satria sudah kelas 1 SMA. Sedangkan di malam minggu, pergi ke rumah seorang teman perempuan di kawasan perkampungan sudah dianggap apel. 

Tidak sulit mencari rumah Puspita. Ternyata Puspita adalah anak Camat Patuk yang kebetulan rumah dinasnya di Sambisari. Wajar selama ini Satria tak pernah mengenal Puspita, sebab baru 1,5 tahun ini ia pindah mengikuti penempatan tugas ayahnya. 

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Sesosok pria kekar dengan kumis tebal membuka pintu. Sambil menatap dengan sedikit aneh kepada Satria, ia lantas menanyakan ada keperluan apa kepada anak muda yang berdiri di depannya.

"Perkenalkan saya Satria pak, teman sekolahnya Puspita."

"Oh...iya..mari sini masuk dulu." Mimik muka serta sikap dingin ayah Puspita mendadak berubah usai tahu bahwa Satria adalah teman satu sekolahnya. 

"Puspita tadi tidak masuk, ia mendadak pusing saat mau berangkat sekolah. Daripada terjadi apa-apa dijalan, mending saya suruh istirahat dirumah saja. Sebentar yaa saya panggilkan."

Tidak berselang lama, Puspita muncul dari kamarnya. Tampak wajah ayunya masih sedikit pucat karena kondisi tubuhnya yang sedang tidak fit. Namun itu sama sekali tak mempengaruhi penampilannya sedikitpun. Ia tetap tampil rapi dan....mempesona Satria.

"Eh..ada Satria. Kok tahu rumahku?"

"Bukan hal yang sulit buat nyari rumah pak Camat...he..he"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun