Mohon tunggu...
koko anjar
koko anjar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cinta Kilat-part 1

21 November 2018   21:05 Diperbarui: 21 November 2018   21:10 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dah gak kuat?"

"Gak kuat kak"

"Oke..sekarang berdiri, ambil nafas. Istirahat sebentar."

Betapa leganya Satria mendengar perintah itu. Akan tetapi 30 detik kemudian Ivan kembali memberi perintah untuknya.

"Sekarang kamu lari keliling lapangan basket ini 40 kal!"

Teman-temannya sudah mulai istirahat sholat asar saat ia memasuki putaran ke 40. Badannya benar-benar lemas. Ingin rasanya pingsan saja agar ditolong oleh PMR yang memang di stanbykan untuk mengatasi siswa yang kolaps. Hanya saja ia tak mungkin melewatkan kesempatan untuk mengikuti latihan baris-berbaris agar dirinya bisa bergabung dengan Paskibra.

"Setelah ini kamu sholat asar, habis itu cari saya lagi di ruang panitia"

"Siap kak"

Masuk ruang panitia sama saja masuk kandang macan. Disitu ada 40 orang senior yang bisa "memakannya" hidup-hidup. Benar saja, baru sampai depan ruangan, ia langsung dapat bonus 50 kali scotjump. Para senior tahu kesalahan Satria. Sementara Ivan sengaja bersembunyi di dalam ruangan agar Satria dikerjai dulu sama senior yang lain.

Di dalam ruangan panita, hawa pengap benar-benar terasa. Ruangan OSIS yang berukuran 66 meter persegi itu penuh dengan barang-barang dan senior yang sedang istirahat. Satria dikerjain habis-habisan. Dari tindakan fisik seperti scoutjump dan push up sampai hal konyol macam nyanyi lagu bintang kecil sambil ngangkat galon berisi air penuh.

Brukk..galon terjatuh. Satria tak kuat lagi. Ia pingsan. PMR pun membawanya ke ruang UKS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun