Mohon tunggu...
Prihan Ibanez
Prihan Ibanez Mohon Tunggu... Editor - Prof
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Do'a Ibu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

10 Puisi Tentang Perceraian: Lengkap dan Bermakna

17 April 2024   01:10 Diperbarui: 17 April 2024   01:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti darah yang mengalir dalam luka yang terbuka

Kita duduk bersama di bawah pohon tua

Menatap matahari terbenam dengan hati yang hampa

Kata-kata terakhir terjatuh di antara kita

Terbungkus dalam kesedihan yang tak terucap

Pohon-pohon menangis angin malam yang dingin


Meratapi kehilangan yang tak terhindarkan

Dan di dalam kegelapan yang merangkak perlahan

Kita harus berpisah, meninggalkan segalanya di belakang.

5.Jejak yang Tersisa

Di lorong-lorong yang penuh debu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun