Perpisahan memberi sekat pada hati kita
Yang jika tanpa angkuh sejatinya masih sama
Sore kemarin aku membicarakanmu lewat anyelir
Sembari menunggu langit berhenti meneteskan cerita
Hari semakin larut, kekasih
Kuputuskan pulang menerjang gerimis menelusuri jalanan basah yang penuh cerita kita itu
Kekasih, di jembatan penantian malam selalu terasa lebih dingin, lebih gelap
 Jembatan putih yang pernah menjadi tempat pertemuan cinta dan egomu
Juga kerinduan
Sore ini untuk kali pertama
Anyelir tampak tak lebih romantis
Dari senja yang jingganya mulai keunguan
Kembali kuingat gerimis malam kemarin
Yang rintiknya mengetuk genteng rumahku
Ciptakan nada-nada untuk tidurku
Aku ingin jadi puisi, dalam gerimis, bersama senja, Â juga dirimu, kekasih
Karna saat langkah-langkah kakimu kian menjauh
Gerimis bukan lagi tentang teduh parasmu
Tapi kerinduan!
( Ambon, 3 September 2014 )