Mohon tunggu...
Puisi

Rindu

4 Maret 2017   23:39 Diperbarui: 4 Maret 2017   23:51 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perpisahan memberi sekat pada hati kita

Yang jika tanpa angkuh sejatinya masih sama

Sore kemarin aku membicarakanmu lewat anyelir

Sembari menunggu langit berhenti meneteskan cerita

Hari semakin larut, kekasih

Kuputuskan pulang menerjang gerimis menelusuri jalanan basah yang penuh cerita kita itu

Kekasih, di jembatan penantian malam selalu terasa lebih dingin, lebih gelap

 Jembatan putih yang pernah menjadi tempat pertemuan cinta dan egomu

Juga kerinduan

Sore ini untuk kali pertama

Anyelir tampak tak lebih romantis

Dari senja yang jingganya mulai keunguan

Kembali kuingat gerimis malam kemarin

Yang rintiknya mengetuk genteng rumahku

Ciptakan nada-nada untuk tidurku

Aku ingin jadi puisi, dalam gerimis, bersama senja,  juga dirimu, kekasih

Karna saat langkah-langkah kakimu kian menjauh

Gerimis bukan lagi tentang teduh parasmu

Tapi kerinduan!

( Ambon, 3 September 2014 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun