Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Geliat JAD dan Bangkitnya Terorisme, Saatnya Koopsus dan Densus Bersinergi

1 April 2021   09:32 Diperbarui: 1 April 2021   15:53 2336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. (sumber: ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE via kompas.com)

Bom yang meledak di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) merupakan bom bunuh diri, di mana kedua pelaku (Lukman dan isterinya YSF) yang mengendarai sepeda motor tewas. 

Ia dan istrinya berusaha memasuki gereja sebelum meledakkan diri, mengakibatkan 20 orang di wilayah gereja itu luka-luka. 

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa ledakan di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) diduga termasuk jenis bom panci. 

"Ledakan yang terjadi, suicide bomb dengan menggunakan jenis bom panci," ujar Listyo saat menggelar jumpa pers di depan Gereja Katedral Makassar, pada Minggu malam.

Kapolri Jenderal Pol Listyo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengecek langsung lokasi ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada pukul 10.30 WITA. 

"Jadi mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberapa waktu lalu, kurang lebih 20 orang kelompok JAD. Mereka bagian dari itu. Inisial serta data-datanya sudah kita cocokan," ujar Listyo. Pelaku terafiliasi dengan jaringan teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Jolo, Filipina, beberapa waktu lalu.

"Kelompok ini tergabung dengan kelompok yang pernah melakukan kegiatan operasi di Jolo, Filipina tahun 2018," ujar Listyo dalam jumpa pers di Makassar, Minggu (28/3/2021). 

Gerak cepat Polri langsung melakukan penangkapan lanjutan terhadap jaringan JAD di Bima, Bekasi, Condet dan Makassar. 

Polri juga menemukan bom-bom aktif serta bahan pembuatan bom yang dipersiapkan untuk melakukan penyerangan.

Jaringan Jamaah Ansharut Daulah

Pada bulan Februari 2015, Islamic State (ISIS) menyampaikan instruksinya melalui Aman Abdurrahman tokoh organisasi teroris Tauhid Wal Jihad agar jamaah Indonesia segera meleburkan tandzim dan menyiapkan publikasi perwakilan Daulah Islamiyyah Wilayah Indonesia-Asia Tenggara yang meliputi Indonesia (pusat), Malaysia, Thailand dan Philipina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun