Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Terkesima

12 Juli 2019   13:48 Diperbarui: 12 Juli 2019   14:17 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terpuruk sepi, merindu sosok manis manja bersahaja meski itu tiada mungkin ku raih...

Bak pungguk merindukan rembulan, kerinduan itu selalu menohok hariku yang merapuh oleh sang waktu...

Kehadiranmu di dunia maya, seakan menyatu pada tubuhku yang melusuh tak lagi wangi kayak dulu...

Entah bagaimana aku mulai memulai sebuah cinta lama bersemi kembali....

Saat itu, kesepian semakin jauh dari keramaian....

Petangungjawaban yang kuperbuat pada dirimu tak kunjung hilang, meski waktu terus saja berlalu...

Makin lama menatap wajahmu, mata ku ini seakan enggan berpaling...

Masalahnya...
Hari-hari kecantikanmu betambah melulu tak mampu ku hentikan, meski hanya satu detik...

Terkesima aku dibuatnya, Pasalnya sejauh mata memandang tak ada cela satupun untuk ku sela....

Sayang....

Ijinkan aku memajang fotomu di Diary virtual ini, dimana salah satu fungsinya agar aku mudah memandangimu, kala kangen dan rindu menggebu-gebu di dadaku . 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun