Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dialog Senja

2 Desember 2020   23:51 Diperbarui: 2 Desember 2020   23:56 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang semua yang dipatahkan, dan terpatahkan

Tentang ciuman manis para manusia di bawah ketiak-ketiaknya

Tentang air mata anak adam yang melaut karena patah hati

Tentang hening yang tak terdengar alam

Sesekali daun-daun coklat jatuh menyelip diantara rambut gimbalku

Kukutip untuk kubawa pulang, walau entah untuk apa

Benar!

Aku lupa pada Ibu yang menungguku pulang untuk mandi sore

Kutegakkan tekuk lututku, kusiapkan kakiku untuk melangkah pulang

Samar aku dengar rumput diujung kakiku bersabda

"Yang kau kutip untuk kubawa pulang tanpa alasan itu adalah yang selalu kulindungi agar tak tersentuh debu bumi, tak terhantam keras tanah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun