Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dialog Senja

2 Desember 2020   23:51 Diperbarui: 2 Desember 2020   23:56 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setengah musim tak mungkin menjelaskan tentang rumput liar yang mengakar,

Tumbuh, dibunuh

Lalu tumbuh dan dibunuh lagi. Begitu saja seterusnya, tanpa pernah jadi tinggi

Tentang pohon beringin rindang yang digelayuti ayunan dari tambang dan ban bekas kendaraan

Kolong tempat anak-anak bermain ayunan, bergelantungan seperti kera

Mereka bilang bermain ayunan di kolong sana seperti berayun ke surga

Seringnya membuat lupa pulang dan kembali pada Ibu yang memanggil mandi sore

Lalu menjelang senja, diantara awan tebal dan gerimis yang mulai turun

Aku sambangi kokohnya, kucakapi heningnya, kunikmati nokta lembayungnya

tangan-tangan kecil yang diayun angin seolah meraihku mengajak berdialog

Tentang parit kecil yang mencekik dililit tambang, tentang  gores yang hampir dimana-mana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun