Tia rubuh begitu saja. Dia mendadak hilang kesadaran. Ana sibuk mengoleskan minyak kayu putih di ujung hidung Tia, berharap Tia bisa segera siuman.
"Kau apakan Tia?" Ana mendorong dada Yuda sampai nyaris terjatuh.
"Tapi aku nggak ngapa-ngapain kok. Aku cuma...."
"Tolong jangan ikutin kami sampai ke rumah sakit. Tolong" Ancam Ana sambil mengarahkan jari telunjuknya dekat dengan wajah Yuda.
"Oke. Tapi setidaknya tolong kabari aku kondisi Tia."
Mereka bergegas membawa Tia ke rumah sakit terdekat. Tia kesulitan bernapas. Tak ada yang tau pasti tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Tia.
Suster bergerak secepat kilat. Memasang infus dan selang oksigen. Tia tetap tak merespon sakitnya ditusuk jarum infus.
***
Bam!!!
Suara bantingan pintu mengejutkan Tia dari tidur nyenyaknya. Dia bergegas bersembunyi ke dalam lemari. Mengintip penuh takut dari balik celah lemari. Dia terisak-isak menahan tangisnya. Pemandangan mengerikan yang sehari-hari terpaksa dia tonton.
Prangg!!!