Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bersahabat dengan Syukur

6 Maret 2024   19:49 Diperbarui: 6 Maret 2024   19:56 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh use at your ease dari pixabay.com

Jarang sekali harga bisa bersahabat dengan rakyat jelata.
Malah lebih sering berkelahi
gontok-gontokan
sampai berdarah-darah.

Maka hadirlah pemerintah yang berjibaku mengakrabkan keduanya
lewat bansos
lewat BLT
lewat operasi pasar
lewat impor
lewat berbagai skema subsidi
lewat berbagai stimulus
lewat berbagai program sosial.

Sayangnya,
masalah klasik itu tetap saja terjadi.

Belum lagi bicara rantai nilai
konsumen di hilir berteriak "harga produk kemahalan!"
petani di hulu berteriak "harga produk kemurahan!"
Pasti ada siluman pada jalur di antara keduanya.
Eh,
silumannya juga berteriak
"tidak ada siluman di sini!"

Sejak dahulu
jarang sekali harga bisa bersahabat dengan rakyat jelata.

Jadi berterimakasihlah untuk setiap bulir beras yang masih bisa terbeli
untuk setiap tetes air yang masih bisa direguk.
Karena jika kita pun tidak bisa bersahabat dengan rasa syukur
kepada siapa lagi kita akan menyandarkan
kepala yang penat
dan jiwa yang letih.

---

barombong, 6 maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun