Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar Lagi dari Relasi Jokowi dan PDI Perjuangan

15 Januari 2023   12:58 Diperbarui: 15 Januari 2023   13:20 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari nasional.kompas.com (POOL/DOK PDIP)

Kinerja individu baik secara perorangan maupun secara kolektif akan ikut menentukan kinerja organisasi. Mustahil menggerakan organisasi tanpa terlebih dahulu menggerakkan setiap orang yang terlibat dalam organisasi tersebut.

Nah, setelah melihat insight relasi individu dan organisasi ini, mari kita kembali ke contoh kasus di awal tulisan. Kalau Ketua Umum PDI-P mengatakan tanpa PDI-P Jokowi tidak bisa seperti sekarang ini, ya harus kita akui itu benar adanya. Jokowi adalah kader PDI-P yang didampingi sejak jadi Walikota Solo, Gubernur DKI sampai Presiden RI. PDI-P adalah partai yang mengusung dan katakanlah menjadi kendaraan yang sukses mengantarnya menjalani karir politik seperti sekarang ini.

Dalam politik, PDI-P menjadi rumah bagi Jokowi dan kader-kader PDI-P yang lain. Setiap parpol punya budaya, prinsip dan ideologi politik masing-masing. Jadi mungkin saja ceritanya akan lain, jika Jokowi sejak awal diusung oleh parpol yang lain. Kita tidak pernah tahu.

Tapi di sisi lain, PDI-P juga tidak bisa menafikan begitu saja kinerja Jokowi sebagai individu, seperti juga kinerja kader-kader lain yang ikut membentuk branding PDI-P seperti hari ini. 

Selain dukungan partai, kualitas-kualitas yang sifatnya personal juga memiliki peran penting untuk menentukan kiprah politik seseorang seperti rekam jejak, integritas, elektablitas dan seterusnya. Sejarah sudah membuktikan hal tersebut. Figur ketua umum parpol yang disodorkan jadi capres sekalipun tidak jadi jaminan untuk memenangkan hati rakyat.

Kesimpulannya, dalam konteks tertentu organisasi dan individu bisa memiliki relasi yang begitu erat. Kalaupun harus diperbandingkan, mestinya dinilai secara proporsional di tempatnya masing-masing. Jadi kurang bijaksana rasanya jika meninggikan yang satu dengan cara merendahkan yang lain.

Salam akhir pekan (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun