Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kasih Tak Sampai

5 Maret 2022   19:35 Diperbarui: 5 Maret 2022   19:38 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk puisi Kasih Tak Sampai dari pixabay.com

Seorang lelaki muda sedang jatuh cinta.
Dia belajar mengecap manis cinta yang serupa madu
mengisi seluruh sel-sel tubuhnya dengan kebahagiaan
dan membuat langit-langit dunianya penuh warna.

Sayangnya hanya kepada buku harian
dia berani mengungkap cinta itu.
Dia takut madu yang manis berubah menjadi racun getir
ketika cinta yang terungkap ternyata mematahkan hatinya.

Puisi-puisi cintanya telah memenuhi buku demi buku
sampai dia menyadari cinta tidak semanis dulu lagi
cinta telah menjadi hambar
menjadi racun yang mematahkan hatinya
ketika dipandangnya gadis pujaan hati
bergandengan mesra bersama lelaki lainnya di bangku taman.

Dia pun merobek halaman-halaman buku hariannya
membuang puisi-puisinya ke dalam bara api
sebagian lagi dihanyutkan ke sungai
lembar puisi yang tersisa diubahnya menjadi origami pesawat
lalu diterbangkan ke langit yang hanya berwarna hitam dan putih.

Salah satu pesawat kertas jatuh ke kamar tidur sang gadis
tepat di atas lembar-lembar surat cinta
yang tidak pernah sampai ke penerimanya.

---

kota daeng, 5 maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun