Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Macan Air

1 Februari 2022   19:50 Diperbarui: 1 Februari 2022   19:57 3489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar untuk puisi: Macan Air. Dari kompas.com

Seringkali tidak mudah mengetuk pintu rezeki.
Tapi saat pintu yang satu tetap tertutup
ada pintu lain yang menunggu terbuka.

Seperti macan yang menatap tajam
pada buruan di antara perdu
kita harus berani menatap peruntungan.
Gagal dan berhasil adalah teman seperjalanan
yang penting kita tidak berhenti berlari.

Tahun ini akan penuh dengan perjuangan
pun seperti tahun-tahun yang berlalu.
Jatuh dan bangun sudah seperti udara yang kita hidu
yang penting kita tidak berhenti bernapas.

Seperti macan yang mencengkeram tajam
kita pun harus membekuk setiap peluang.
Sial atau beruntung adalah tamu yang pergi dan datang
yang penting kita tidak berhenti berjuang.

Lalu seperti air yang tenang
kita harus selalu pulang pada hening yang asali
untuk lebih mengenal diri sendiri
melepasnya dari topeng yang kita pasang tanpa sadari.

Seperti macan yang gigih dan tangguh
kita mesti berikhtiar sungguh-sungguh
seperti air yang memulihkan dan menumbuhkan
hidup kita pun harus semakin membawa kebaikan.

---

kota daeng, hari raya imlek 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun