Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Berkaca dari Kasus MS, Ini Penyebab Perundungan di Tempat Kerja

6 September 2021   20:11 Diperbarui: 7 September 2021   15:35 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari Wavebreakmedia via lifestyle.kompas.com

Lingkungan kerja toxic sebenarnya adalah muara dari berbagai masalah pengelolaan sumber daya manusia. Mulai dari sistem rekrutmen pegawai, alokasi sumber daya manusia, sistem penilaian kinerja sampai budaya kerja yang dimiliki organisasi tersebut.

Apa yang Anda bayangkan jika di lingkungan kerja Anda terjadi masalah-masalah seperti ini: kolusi di mana-mana, penerapan reward and punishment tidak konsisten, promosi dan demosi dilakukan secara subjektif, ada geng-geng di antara karyawan? Dengan keadaan lingkungan kerja demikian, bibit-bibit perundungan sangat mudah tumbuh.

Nah, bagaimana di tempat kerja Anda? Apa sudah ada indikasi terjadi perundungan? Atau jangan-jangan anda telah menjadi korban maupun pelaku perundungan? Jangan sampai terjadi ya!

Sebagai tambahan informasi, perundungan di tempat kerja tidak hanya sebatas pelecehan seperti yang dialami MS. Jika misalnya anda dikucilkan dari pergaulan teman-teman kantor, atau atasan anda bersikap subjektif dengan tidak menghargai kinerja anda dibanding rekan-rekan selevel, itu juga sudah termasuk perundungan.

Bagaimana Mencegah Perundungan?

Perundungan di tempat kerja bisa diantisipasi sejak dini sebelum intensitasnya memuncak, bahkan sampai viral seperti yang dialami MS. Dalam hal ini, divisi HRD atau bagian yang menangani sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting.

Selain memastikan tata kelola sumber daya manusia berjalan dengan baik, bibit-bibit perundungan harus bisa dideteksi sejak awal. Misalnya dengan membuka jalur komunikasi pribadi yang "steril" untuk para korban perundungan atau karyawan yang memiliki masalah-masalah di lingkungan kerjanya, untuk konseling atau mengumpulkan laporan kejadian di lapangan.

Tidak semua masalah yang terjadi pada karyawan bisa diselesaikan dengan baik oleh atasan langsung. Malah kadang justru atasan langsungnya yang jadi sumber masalah bagi si karyawan. 

Nah, di sini peran jalur komunikasi pribadi antara karyawan dan HRD tersebut. Jadi divisi HRD yang akan mencari alternatif solusi atau melaporkan ke pimpinan yang levelnya lebih tinggi.

Divisi HRD juga bisa membuat semacam layanan penerimaan laporan untuk para whistleblower.

Selain itu, fungsi dari sistem pengendalian internal juga dapat dioptimalkan untuk mendeteksi bibit-bibit perundungan. Misalnya ditemukan ada karyawan yang cukup sering terlambat atau sering tidak masuk karena sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun