Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa dari Perundungan

12 Maret 2024   15:35 Diperbarui: 12 Maret 2024   15:41 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://islam.nu.or.id/

"Puasa dari Perundungan" mengajarkan kita untuk menjadi lebih peka terhadap orang lain, memperkuat solidaritas sosial, dan memperjuangkan keadilan serta niali-nilai universal. Ini adalah panggilan bagi umat seluruh dunia untuk menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan dan kemurahan hati, sambil berkomitmen untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua mahkluk.

Perundungan mencakup segala bentuk penindasan, pelecehan, atau perlakuan tidak adil terhadap individu atau kelompok, baik secara fisik maupun mental. Perundungan bisa terjadi dimana saja, dan menimpa siapa saja. Namun kasus perundungan marak terjadi di lingkungan sekolah.

Liputan Kompas (2024) menunjukkan bahwa, sepanjang 2023 terjadi 30 kasus perundungan di sekolah. Jumlah ini naik signifikan dari tahun 2022 (kompas.id, 1 Januari 2024). 

Berbagai langkah dan strategi telah dan tengah dilakukan, baik oleh pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat. Akan tetapi perundungan masih terus terjadi, dan bahkan menjadi salah satu dari tiga dosa besar pendidikan, yakni kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi (kompas.id, 1 Januari 2024). 

Meskipun masih menjadi pekerja rumah yang cukup besar, kita sepakat bahwa perundungan mesti dihapus dan dihilangkan dari lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.

Oleh karena itu, di tengah-tengah keramaian persiapan menyambut Ramadan, saya mencoba mengangkat tema yang menurut saya cukup mendapat sorotan dalam bulan suci ramadan ini yakni 'Puasa dari Perundungan'. 

Tema ini menemukan relevansinya dalam membawa makna yang lebih dalam bagi umat Muslim yang menjalani puasa, dan juga relevan secara universal bagi siapa saja. 

Ramadan bukan hanya tentang peningkatan ibadah individual, tetapi juga tentang memperkuat solidaritas sosial, menghapus perbedaan, dan mendorong keterlibatan aktif dalam mengatasi segala bentuk ketidakadilan.

Dan puasa Ramadan sebagai praktik ibadah utama dalam agama Islam, bukan juga tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai yang mendalam tentang kesabaran, keadilan, dan empati. Nilai-nilai inilah berlaku secara universal bagi semua agama dan masyarakat di dunia.

Karena itu, puasa bukanlah alasan untuk menegakkan superioritas atau mengecualikan kelompok lain. Sebaliknya, puasa adalah waktu yang tepat untuk memperkuat hubungan antarindividu dan mempererat tali persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun