Garis-garis di telapak tangan memang tidak membentuk namamu, tapi tempatmu di hatiku tidak akan terganti, paling tidak untuk seminggu ke depan, sampai hari-H tiba dan kami akan saling mengucap janji di hadapan manusia dan Tuhan.
Cinta memang manis sekaligus pahit, tapi aku bersedia meminum dari cawan cinta yang paling getir sekalipun asalkan kamu percaya hanya kamu yang aku cinta, paling tidak untuk seminggu ke depan, sampai hari-H tiba dan aku akan menyematkan cincin di jari manisnya.
Aku mungkin bukan lelaki terbaik, tetapi aku akan membuat bilur di jantungku dan menumpahkan seluruh darah untukmu jika itu bisa membuatmu percaya.
Dia hanya boneka pada skenario perkawinan ini, sedangkan aku adalah manusia sejati. Tetapi seminggu ke depan aku juga akan menjadi boneka, kecuali kamu juga bersedia meminum dari cawan cinta yang paling getir dan bersedia mati bersamaku karenanya.Â
Lalu akan mencintaimu bukan hanya seminggu ke depan, tetapi dua minggu, tiga minggu, sebulan, sewindu bahkan sampai kita tidak mampu lagi memberi definisi pada cinta dan semua yang kita tanggalkan untuk mendapatkannya.
---
kota daeng, 14 Januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI