Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aksara Abadi

6 Agustus 2016   23:40 Diperbarui: 7 Agustus 2016   00:08 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: thebeautybean.com

Aksara-aksara dengan tinta darah dari jantungku

hendak kutorehkan di telapak tanganmu

tentang waktu

tentang warna-warni dunia kita.

.

Aku akan melukis senja yang berwarna biru

dan lautan yang berwarna putih

ditaburi melati hijau

serta daun-daun pinus berwarna jingga.

.

Aksara-aksara itu tidak akan pernah memudar

selama darah dari jantungku tetap mengalir

dan telapak tanganmu tetap berdenyut

sekalipun kemuning matahari pagi adalah warna terakhir yang dilihat embun

dan malam tidak akan pernah mewariskan hitamnya lagi

.

Mungkin kefanaan boleh menghapusnya kelak.

Saat darah dari jantungku bukan lagi berwarna merah

tapi abu-abu, nila, kuning atau biru seperti langit.

Saat itu kita pasti telah jadi serpihan sejarah.

.

Tapi aksara-aksara itu tetap akan menatap gemintang

bermain-main dengan jingganya dedaunan, merahnya awan-awan dan putihnya lautan.

.

Seperti kembang ilalang yang dibawa angin

aksara itu akan menyusuri koridor waktu

mengecup kehampaan

menangisi peradaban

meminang keabadian.

.

Jingga akan bersatu dengan senja

dan hitam akan kembali memeluk malam

.

Lalu aksara itu akan mendenyutkan kembali nadi di telapak tanganmu

dan mengalirkan kembali darah dari jantungku.

Aku akan menorehkan aksara dengan tinta darah dari jantungku

dan melukis warna-warni dunia kita.

.

Aksara yang sama

tapi kita dan kehidupan yang berbeda.

Kita tidak akan pernah sama lagi.

-----

Makassar, 7-8-2016 dini hari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun