Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

2 Satu

14 Maret 2017   17:09 Diperbarui: 14 Maret 2017   17:27 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: http://www.equalityweddings.com.au

Mereka akan mengukir janji setia
di dasar sanubari mereka
dengan darah dan air mata.

Mereka akan meninggalkan rumah yang membesarkan mereka
tanah kelahiran yang menyimpan jejak sejarah
untuk mengeja sejarah baru
di rumah yang baru.

Mereka adalah pasir dan tanah
persemaian tunas-tunas peradaban
yang meluruhkan dirinya
menumbuhkan kehidupan mendatang.

Mereka akan mengecap madu cinta
tapi akan menelan seluruh pahitnya
mereka akan merasakan perihnya luka
dari pedang yang sembunyi di antara sayap-sayap asmara.

Mereka akan meniti tepian jurang terkelam
yang pernah dimiliki kehidupan
mendaki tebing paling cadas
yang belum pernah mereka mimpikan
mengarungi samudra raya yang belum pernah dipetakan.

Mereka akan terhempas
tersaruk
dan berduka
tapi mereka akan saling menguatkan.

Mereka akar masalah sekaligus jalan keluar
seperti kapal di tengah kabut sekaligus mercusuar

Mereka akan memurnikan rasa
dari masa ke masa
dengan derita dan cerita.

Mereka akan mengukir janji setia
di tumpuan semesta.
Mereka sesungguhnya bukan lagi dua
tetapi satu.

---

kota daeng, 14 Maret 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun