Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu

6 April 2023   08:37 Diperbarui: 21 April 2023   14:51 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang dan malam terasa panjang dan lama
Tercebur ke dalam malam kelam yang tak mengenal terang
Memeluk hasrat dan melampiaskan nafsu sesaat
Lalu, terkapar tak berdaya di lembah kelam

Mengira terlampau lama menunggu
Padahal, tak seorang pun tahu kapan waktunya tiba
Terlelap dalam mimpi semu
Tak tahu kapan akan sadar dan berjaga

Pusaran arus nikmat menyeret ke dasar samudra
Tenggelam mengikuti arus zaman
Tertimpa reruntuhan karang egois
Lupa diri di jalan pendek dan singkat ini

Menunggu memang membosankan
Tapi, tak semestinya terseret arus dunia ini
Bertahanlah dalam perbuatan baik, meskipun kecil
Menjadi bekal menuju perjalanan selanjutnya

Menunggu dalam hening dan sepi
Selalu kembali ke dalam ruang hidup
Menyusur lorong-lorong hidup yang tersembunyi
Menemukan kembali gairah untuk bertahan di jalan hidup sederhana

Menunggu di terminal dunia penuh hiruk pikuk
Tak sekedar menghabis siang dan malam
Senantiasa berjaga dan membersihkan diri
Menanti panggilan menuju gerbang abadi

Abepura, 06 April 2023; 10.23 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun