Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sahabat

14 Mei 2021   15:55 Diperbarui: 14 Mei 2021   15:58 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama kader kampung di Ayam, 20 Juli 2020. Dokpri.

Aku tidak melihat Allah

Aku tidak melihat tangan Allah terulur

Aku tidak merasakan pelukan Allah

Allah hembusan Roh yang menggerakkan


Pada Sahabat,

Aku melihat Allah

Aku melihat tangan Allah terulur

Aku merasakan pelukan Allah


Pada Sahabat,

Aku melihat berkat Allah mengalir laksana mata air jernih dari bukit dan gunung

Aku merasakan kesejukan dalam perlintasan yang gersang

Aku mengalami perlindungan  di tengah badai dan gelombang zaman


Pada Sabat,

Ada bahu siap menopang

Ada telinga siap mendengarkan

Ada mata siap melihat dan menolong


Pada Sahabat,

Aku meletakkan sampah-sampah yang tercecer dalam relung jiwa

Aku membisikkan harapan, kecemasan dan dukacita

Aku mendapatkan seberkas cahaya penuntun pada malam gelap


Siapakah Sahabat?

Aku, Kamu, Kita

Bersama melangkah dalam jalan perziarahan melintasi laut, sungai, rawa-rawa dan gunung penuh onak, duri, badai dan gelombang

Berharap dapat berkumpul  lagi pada keabadian bersama sang Pencipta


Nabire, 13 Mei 2021; 10.00 WIT

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun