Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin yang Santun

28 Maret 2025   23:55 Diperbarui: 28 Maret 2025   23:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin yang Santun

Di sana: sebuah bangunan tanpa nama.
Malam yang hening gemar mengetuk hal-hal atas keseharianmu yang memburu sibuk, menunggu dengan rela lelah dan mengantuk.

Angin yang santun,
tolong jangan kaulucuti kehangatan jaket ditubuhnya, atau kaucabik alis lentik di kedua bola mata, apalagi memorak-poranda bibirnya yang merah muda.

Sungguh, kali ini aku bukan tak terima, tapi meyakinkan bahwa aku masih pantas untuk mendoakan dan menjaga.
Maka, sambutlah kekasihku dengan dinginmu, ketika ia berada di kamarnya kembali memeluk rindu.

Pemalang, 28 Maret 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun