Di sana: sebuah bangunan tanpa nama.
Malam yang hening gemar mengetuk hal-hal atas keseharianmu yang memburu sibuk, menunggu dengan rela lelah dan mengantuk.
Angin yang santun,
tolong jangan kaulucuti kehangatan jaket ditubuhnya, atau kaucabik alis lentik di kedua bola mata, apalagi memorak-poranda bibirnya yang merah muda.
Sungguh, kali ini aku bukan tak terima, tapi meyakinkan bahwa aku masih pantas untuk mendoakan dan menjaga.
Maka, sambutlah kekasihku dengan dinginmu, ketika ia berada di kamarnya kembali memeluk rindu.
Pemalang, 28 Maret 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI