Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penjahat yang Dibiayai Uang Rakyat, Aneh!

6 November 2012   12:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:52 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selsa : "Kayaknya saya mesti bilang wow nih sambil mengacungkan tinju nih kalau begitu."

AA : "Yang kecilnya aja deh, anggap jumlah napi seluruh Indonesia ada 100 ribu. Satu hari napi membutuhkan biaya makan 10 ribu, maka biaya makan napi dalam sehari adalah 1 Milyar. Dalam sebulan berarti 30 Milyar, setahun menghabiskan 360 Milyar. Ini hanya untuk makan saja loh, belum untuk yang lainnya. Ternyata, sangat-sangat besar kita memubazirkan duit rakyat!"

Selsa : "Hadooooh, itu duit kita loh."

AA : "Ya duit siapa lagi dong."

Selsa : "Kira-kira solusinya yang tepat pake hukum apa yah kalau hukum yang berlaku sekarang malah merugikan rakyat?"

AA : "Hukum Islam harus diterapkan. Misalnya jika non muslim tidak setuju dan kita berpura-pura demokrasi, tetap saja hukum Islam harus diterapkan kepada warga negara Islam. Dan memang seharusnya hukum Islam itu diterapkan di negeri ini, hanya pemerintah saja yang pura-pura tidak tahu dan tidak mau melaksanakannya."


Selsa : "Bukannya pemerintah kita, banyak orang muslimnya?"

AA : "Hush, itu sih kita sudah pada tahu."

Selsa : "Lalu kenapa, mereka tidak mau menerapkan syariah Islam di negeri ini?"

AA : "Kalau yang itu, mari kita tanya pada rumput yang bergoyang hehehe"

Selsa : "Hiks hiks sebuah idiom yang menggambarkan betapa herannya kita dengan keadaan yang jelas tapi tidak jelas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun