Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Baju Seragam Mas Narno dan Usai Lebaran

14 April 2024   05:33 Diperbarui: 14 April 2024   05:55 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Koran Kaltim 600x450

Baju Seragam Mas Narno dan Usai lebaran

Cerpen Penadebu@Di sebuah Desa Babulu Laut yang terletak di tepi muara, terdapat seorang lelaki bijak bernama Mas NArno. Dia dikenal sebagai orang yang paling berwibawa dan bijaksana di seluruh desa. Wajahnya yang ramah dan senyumannya yang hangat membuatnya disegani oleh semua orang, baik tua maupun muda.

Saat itu, lebaran telah tiba. Desa itu bersiap untuk merayakan hari besar tersebut dengan penuh sukacita. Namun, di antara kesibukan persiapan lebaran, terjadi kehebohan yang tak terduga. Saju, sang penjahit seragam desa, tersandung batang kayu dan jatuh ke dalam sungai kecil yang mengalir di dekat rumahnya. Kain-kain yang baru dipotong untuk seragam lebaran pun terbawa arus.

Mas Narno yang sedang melintas di dekat sungai melihat kejadian itu dan segera berlari mendekati sungai. Tanpa ragu, dia melompat ke dalam sungai dan berhasil menarik Saju ke tepi. Namun, kain-kain untuk seragam lebaran sudah hilang terbawa arus.

Saat melihat kondisi Saju yang basah kuyup dan cemas karena kain-kain yang hilang, Mas Narno tersenyum lembut. Dia memberikan bantuan dan dukungan kepada Saju, lalu mengajaknya pulang ke rumahnya. Di sana, Mas Narno dengan penuh kebaikan memberikan kain-kain yang tersisa di lemari pribadinya untuk digunakan membuat seragam lebaran baru.

Saju sangat terharu dan bersyukur atas kebaikan yang diterimanya. Tanpa membuang waktu, dia segera mulai bekerja memotong dan menjahit kain-kain tersebut menjadi seragam lebaran yang cantik.

Malam lebaran tiba, seluruh warga desa berkumpul di lapangan utama untuk salat bersama. Ketika Mas Narno dan Saju tiba di lapangan, semua orang terpesona melihat seragam lebaran yang indah yang dikenakan oleh Mas Narno, Saju, dan seluruh keluarga mereka.

Setelah salat, Mas Narno berdiri di depan semua orang. Dalam pidatonya, dia mengungkapkan betapa pentingnya gotong royong dan tolong menolong di antara warga desa. Dia juga menunjukkan bahwa semangat lebaran sejati adalah tentang kasih sayang, kebaikan, dan pengampunan.

Saju, yang masih terharu atas kebaikan yang diterimanya dari Mas Narno dan seluruh warga desa, berdiri di sampingnya. Dia berterima kasih kepada Mas Narno dan menyatakan tekadnya untuk selalu menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung dan peduli satu sama lain.

Dari hari itu, semangat gotong royong dan kebaikan terus berkembang di desa itu. Dan setiap tahunnya, saat lebaran tiba, cerita tentang Saju Seragam Mas Narno menjadi kenangan yang indah bagi semua warga desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun