Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cukup Bayar Rp 2.000,00, Rasakan Sensasi Bergoyang

27 Maret 2020   12:03 Diperbarui: 27 Maret 2020   12:16 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan apung Waduk Saguling jadi destinasi wisata yang menarik.|dokpri

Jembatan penghubung Kampung Cibogo, Desa Pangauban, Batujajar dengan Kampung Mariuk, Desa Girimukti, Saguling cukup unik. Jembatan sepanjang 425 meter itu seperti tidak permanen.

Kenapa demikian? Ini karena jembatan yang melintasi Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, ketinggiannya bisa berubah-ubah. Ketinggiannya mengikuti permukaan air Waduk Saguling. Kalau ketinggian air Waduk Saguling naik maka jembatan penghubung itu ikut meninggi.

Selain itu, Jembatan Saguling ini selalu bergoyang-goyang. Apalagi kalau ada yang melintas, baik pejalan kaki atau pengendara motor, maka goyangan yang terjadi makin terasa.

Kalau dilihat lebih detail, ternyata jembatan yang bermaterikan kayu mahoni itu, fondasinya/penyangga di bawahnya tidak menggunakan cor beton atau tiang pancang besi. Jembatan itu hanya mengandalkan, drum-drum plastik yang besar yang terapung di permukaan Waduk Saguling.

Karena penyangganya berupa drum yang terapung, keruan saja ketinggian jembatan itu bisa berubah-ubah, di samping selalu bergoyang. Walau begitu, Jembatan Saguling cukup teruji kekuatannya dan keamanannya.

Semula jembatan ini dibangun untuk keperluan lintas batas kampung saja. Warga dua kampung yang sebelumnya harus memutar, kini terbantu lebih singkat dengan melintas jembatan itu. Cuma, jembatan ini dikhususkan untuk pejalan kaki dengan pengendara motor. Sedangkan mobil tidak diperkenankan.

Wisatawan bisa menikmati kuliner di kedai terapung tengah Waduk Saguling.|dokpri
Wisatawan bisa menikmati kuliner di kedai terapung tengah Waduk Saguling.|dokpri

Seiring cerita dari mulut ke mulut, keunikan Jembatan Saguling pun akhirnya menyebar luas. Banyak orang yang penasaran ingin tahu dan mencoba melintasi jembatan tersebut. Kini, lokasi jembatan tersebut jadi ramai dan cukup menarik sebagai kawasan destinasi wisata.

Bukan warga dua kampung yang berseberangan saja yang melintas jembatan itu. Banyak pengunjung dari luar kota, berbondong-bondong untuk menjajal sensasi yang ada di Jembatan Saguling.

Melihat perkembangan yang terjadi, warga setempat pun akhirnya memanfaatkan sebagai peluang bisnis. Di sisi kanan dan kiri sepanjang jembatan itu, kini dibangun kedai-kedai terapung yang menawarkan kuliner khas daerah setempat. Sebagian lainnya, membuka usaha jasa penyewaan perahu motor, untuk berkeliling Waduk Saguling dengan titik jemput di kedai-kedai tersebut.

"Tahu ada jembatan apung ini berawal waktu jalan-jalan dengan komunitas sepeda ke daerah Batujajar. Ternyata ada jalan pintas dengan melewati jembatan ini, walau sedikit ada goyang-goyang. Menarik juga suasana di sini. Dari situ, saya pun mengajak teman-teman unuk menikmati sensasi jembatan apung," kata Edi Supriyadi yang hobi naik sepeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun