Mohon tunggu...
Pekik Bayumukti Utomo
Pekik Bayumukti Utomo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, Pedagang dan Manusia yang bahagia

He was a quiet but humorous sometimes like weird especially when he felt good again. But if he felt bad again, yes that's how, Actually do not want to bother anyone else. But because it is often troubling himself would sometimes difficult to others. Prefer to be alone, quiet, eat, and listen to good music, want to do good for others but the person does not need to know from whom.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Lampu Jalan

22 Oktober 2016   23:26 Diperbarui: 22 Oktober 2016   23:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Di bawah lampu jalan, di tengahku engkau

Di sampingku engkau, di depanku engkau

Di belakangku engkau

 

Di bawah lampu jalan, di tengahku memuja

Di sampingku menjaga, di depanku mendekap

Di belakangku mendoa

 

Di bawah lampu jalan, di tengah kau hilang

Di sampingku nisan, di depanku air mata

Di belakangku kebahagiaan.

 

Pb

Tangerang dibawah rintik hujan

23.30 malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun