Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan dari Kematian

31 Mei 2021   23:09 Diperbarui: 1 Juni 2021   12:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; damonginandes.com dalam pinterest

Silih berganti orang-orang datang. Sebagian kukenal. 

Mereka mendekat. Menatap. Terdiam. Bibir bergerak, membawa getar lirih dan gugup. Mata seperti larva. Memerah. Ada kaca meleleh. Mengapung di lentik-lentik. 

Lalu mereka pergi. Tertunduk dan terisak. Sampai di ujung pintu berpelukan. Tubuh-tubuh menyatu,  dan berkejat kejat.

sumber gambar ; damonginandes.com dalam pinterest
sumber gambar ; damonginandes.com dalam pinterest

Aku berbaring. Kadang duduk. Sesekali berdiri. Kudekatkan bibir di telinga mereka. Menyampaikan pesan agar jangan lakukan kebodohan seperti orang-orang yang datang lebih awal.

Tapi kurasa semua telah jadi orang-orang dungu. Tuli, bisu dan keras kepala. 

Tak satupun kata-kataku dipatuhi. Padahal tak pernah letih kuhamburkan ketika mata kami bertatap. Sampai kemudian tak lagi kulihat yang datang. Tak lagi kudengar lirih, getar dan gugup.

Saat yang sial ! Waktu mereka bernyanyi sambil menangis, aku tertidur lelap. Ketika bangun, semua gelap. Sepi. Hanya ada satu cahaya kecil berjalan mendekat. Aku yakin itu bukan mereka--kumpulan orang bodoh yang tadi datang silih berganti.

---

peb31052021

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun