Meski begitu, dalam memulai proyek ini saya tetap akan memberikan bumbu supaya menarik. Saya mencoba memakai teori interpretasi pesan ala Charles Osgood dan teori atribusi karangan Fritz Heider (halaaah.. liburan woi!!). Saya membagi dua sesi pengiriman. Untuk pengiriman yang pertama, saya kirim sms dengan desain agak sedikit menjebak:
“Guys, adakah di antara kalian yang lg ga punya pulsa? Kalo ada yg lg ga punya pulsa sgera sms gw biar gw isiin. Thx”
Saya katakan menjebak. Mengapa? ya silahkan saja pikir sendiri, kalau pulsanya habis tentu tidak bisa balas sms dong. Sekaligus, saya ingin melihat seberapa cermat mereka yang membaca sms saya. Mohon diperhatikan, saya hanya akan mengirim pulsa untuk yang sudah habis, bukan yang masih ada tapi tinggal sedikit. Dan benar saja, dua sms langsung hadir seketika setelah saya mengirim sms kepada 19 teman kuliah saya. Mereka termakan jebakan off-side yang dibuat Giorgio Chiellini dan kawan-kawan.
“Isiin pulsa gw dong pon.”
“Knp lu? Gw gak ada neh. 4 rupiah doank. Hahaha.”
Nah, kena deh.. Tentu saja keduanya langsung saya balas dengan simpel,
“Nah, itu punya..” (hahaha.. mampus lu)
Lucunya, dua orang konyol itu masih berusaha dengan membalas,
“Tinggal 100 perak pulsa gw pon. Nih pulsa terakhir…” (nice try, dude)
“Oh iye ye.. tp ga bisa nlpn, pon.”
Tapi, ada yang sedikit lebih pintar supaya tidak terjebak sms saya dengan memberikan nomor lain. Mantap bro…