Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Pulsa Gratis..

6 Juli 2011   16:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 17 0
Belum lama ini komplotan “mama minta pulsa” dikabarkan sudah dibekuk polisi. Anda semua pasti pernah dikirimkan sms penipuan model begitu, bukan? Yang membuat saya tertawa, penipuan itu menjadi bahan plesetan di masyarakat. Memang kreatif orang Indonesia.

“tolong kirimin hp dong mama mau bli pulsa tp ga punya hp”

“Mama minta pulsa,,kirim ke nomor 085xxxxxxxx..SMS yang kamu terima LANGSUNG DARI HP MAMA loh..”

“ini mama, tolong kirimkan mama air,mama sedang ada masalah di jamban dekat rumahnya pak RT,tolong cepat di kirimkan.”

“Dek, tolong kirimin mama pulsa 50 ribu ya ke nomer mama yang baru 085xxx, ngomong-ngomong adek siapanya bang kempet ya…????”

Semua itu saya dapatkan dari Kaskus. Kalau versi saya, “Ini mama pake twitter orang, tolong kirim password twitter ama facebook kamu ya.” hahaha..

Orang yang membalas pun beragam. Kebanyakan mereka marah-marah atau meledek si pengirim. “Hari gini masih mo nipu aja, mas?” atau “mama saya lagi di rumah, kamu mau nipu ya? Jangan main-main ya!” Meski begitu, saya tidak tahu persis berapa orang yang sudah pernah tertipu penipuan model begitu.

Nah, ceritanya, ketika saya sedang sendirian di kamar sambil meratapi nilai-nilai yang absurd itu, saya langsung berpikir, bagaimana jika formatnya dibalik. Selama ini, si pengirim mengirim sms minta pulsa. Lalu bagaimana jika si pengirim mengirim sms mau kasih pulsa? Tiba-tiba hal itu ada di benak saya. Hmm…

Sambil memandang jersey Juventus yang saya gantung (pamer dikit), saya langsung mendapatkan inspirasi dari “keisengan” teman saya bernama Ivan. Saat itu, dia iseng-iseng bertanya kepada teman-teman ceweknya tentang poligami. Hasilnya membuat saya tertawa terbahak-bahak ketika dia menuliskan ceritanya itu di facebook. Balasannya bermacam-macam, ada yang menjawab serius, cuek, dan curiga. Lucunya, si pengiseng jadi ikut-ikutan serius. Oalaah.. piye toh mas..

Saya juga mengambil quote-nya Ivan yang ada di tulisannya, “Kata seorang psikolog antah berantah, orang yg suka iseng punya kecenderungan gila. Sedangkan menurut pepatah lama: orang gila bebas, orang tajir cuek.”

Lantas, langsung timbul niat iseng saya untuk mencoba mengirim sms model begitu ke beberapa teman saya, kasarnya, dijadikan kelinci percobaan (hehehe, maaf ya teman-teman). Saya ingin melihat bagaimana tanggapan mereka jika diberi pulsa secara gratis. Apakah menyambutnya dengan semangat ‘45? Curiga takut dikerjain? Atau malah tidak peduli (dipikirnya mungkin saya promosi apa kali ya, hehehe). Nyatanya, tidak semua orang menyambutnya dengan positif meski diiming-imingi gratis. Waspada itu memang perlu, seperti yang pernah dikatakan Ibu saya.

Meski begitu, dalam memulai proyek ini saya tetap akan memberikan bumbu supaya menarik. Saya mencoba memakai teori interpretasi pesan ala Charles Osgood dan teori atribusi karangan Fritz Heider (halaaah.. liburan woi!!). Saya membagi dua sesi pengiriman. Untuk pengiriman yang pertama, saya kirim sms dengan desain agak sedikit menjebak:

“Guys, adakah di antara kalian yang lg ga punya pulsa? Kalo ada yg lg ga punya pulsa sgera sms gw biar gw isiin. Thx”

Saya katakan menjebak. Mengapa? ya silahkan saja pikir sendiri, kalau pulsanya habis tentu tidak bisa balas sms dong. Sekaligus, saya ingin melihat seberapa cermat mereka yang membaca sms saya. Mohon diperhatikan, saya hanya akan mengirim pulsa untuk yang sudah habis, bukan yang masih ada tapi tinggal sedikit. Dan benar saja, dua sms langsung hadir seketika setelah saya mengirim sms kepada 19 teman kuliah saya. Mereka termakan jebakan off-side yang dibuat Giorgio Chiellini dan kawan-kawan.

“Isiin pulsa gw dong pon.”

“Knp lu? Gw gak ada neh. 4 rupiah doank. Hahaha.”

Nah, kena deh.. Tentu saja keduanya langsung saya balas dengan simpel,

“Nah, itu punya..” (hahaha.. mampus lu)

Lucunya, dua orang konyol itu masih berusaha dengan membalas,

“Tinggal 100 perak pulsa gw pon. Nih pulsa terakhir…” (nice try, dude)

“Oh iye ye.. tp ga bisa nlpn, pon.”

Tapi, ada yang sedikit lebih pintar supaya tidak terjebak sms saya dengan memberikan nomor lain. Mantap bro…

“Boleh pon, esia gw udah masuk masa tenggang. Nomernya 021977714xx. Thx” (tetep aje itu blom abis bro..)

Ada yang mengira saya membuka bisnis baru dengan berdagang pulsa. Maaf saja, saya tidak pernah tertarik untuk bisnis seperti itu. (Katanya untungnya kecil ya? eh bener gak sih…? hehehe…)

“Maksudnya lo jualan pulsa gt ya skrg? Hehe.”

“Skrg buka lapak pulsa poponnyaaa?”

Ada juga yang penasaran dan curiga kepada saya. Dikiranya saya ingin mengerjai atau mungkin ada maunya. Memang sih, di kalangan teman-teman kampus (katanya) saya orangnya iseng dan jahil. Mungkin mereka yang tidak membalas sms saya juga berpikiran seperti itu. Takut dikerjain kali. Ya benar juga sih, nyatanya memang saya jadikan bahan untuk tulisan iseng-iseng saya. Ehek…

“Setress yakk gara2 nilaii? Ponce apa lg iniihhh? (Nilai? Wah ada benarnya juga ni orang… nyahahaha…)

“Gratis atau apa neh pon?”

Namun, ada satu sms yang patut diberikan apresiasi. Dia sadar bahwa sms saya itu menjebak,

“Ehmm sms yg menjebak. Wkwkwk. Eh ak ekopol A- he2. Lumayan drpd lumanyun.” (Anda emang layak dapat nilai A-, bro..)

Dari 19 orang yang saya kirimi, hanya delapan orang yang memberikan tanggapan. 19 orang itu adalah nomor yang saya punya. Jadi, mohon maaf buat teman-teman yang lain yang tidak kedapatan undian mantap jaya itu. Hal itu lantaran saya tidak punya nomor yang lainnya. Perlu saya informasikan juga bahwa pada malam itu ada gangguan sinyal dari provider yang saya pakai. Beberapa sms baru sampai ke i-phone (ngarep) saya keesokan harinya. Bahkan ada yang besok malamnya. Jadi, saya tidak tahu persis apakah ada orang lain di luar kedelapan orang itu yang memberikan tanggapan.

Meski begitu, saya senang membaca tiap balasan yang hadir di HP saya. Semua itu membuat saya mengikik bahkan mengakak. Kebetulan, saya memang sedang agak sedikit stres dengan situasi yang saya hadapi. Setidaknya, balasan-balasan itu membuat saya terhibur. Mudah-mudahan tulisan ini juga bisa menghibur pembacanya.

Lalu untuk sesi kedua, saya perjelas redaksionalnya dan tidak menjebak. Saya berharap mendapat banyak tanggapan lebih, “Guys, ini popon pake hape sendiri, kali ini diperjelas, buat yg pulsanya tiris ato udh mau abis, kasitau gw, nnti gw kirimin pulsa gratis! Jgn ksitau org laen. Thx.”

Jumlah yang membalas tidak jauh berbeda. Kalau saya tidak salah hitung ada sekitar sembilan orang yang membalas. Namun yang menarik, orang yang sms saya beberapa ada yang berganti. Maksudnya, ada orang yang tidak membalas di sesi pertama tapi membalasnya di sesi kedua, begitu juga sebaliknya.

Ketika saya perjelas, ternyata tanggapannya lebih positif. Singkatnya, hampir sebagian besar penasaran dengan apa yang sedang saya lakukan. Wow, pada kepo ya semuanya? Saya memang sangat menikmati melihat orang-orang yang sedang kepo. Mari kita simak, gan:

“Aku mau dong.” (orang yang sms ini langsung mau ngoleh-oleh kaos bola. Aduh maaf mas, gak usah repot-repot. Udah saya kasih tau sblumnya buat bahan tulisan loh… hehehe)

“Pon, gw dah pon.. im3 pon.. Kesian pon.” (kesian amat ni orang. pulsa aja ga punya…)

“Pon eling pon. Krm gw 100 ribu hahaha.” (ga nyampe budget-nya mbak..)

“ia, kirimin yg banyak ya, pon. Pulsa seumur hidup ya, hahaha.” (wuu…raimuu…)

“Gw pulsanyah abiss.” (Lah, abis kok bisa bales, nduk? Usut punya usut doi memakai sms gratisan.. ngoook)

“Hoo.. ada apakah ini Ponce? Gw nggak paham.. lu mau bagi2 pulsa yah?” (Berbagi itu indah, sobat)

“Gw gak ngerti dah, Mpon ama lu.” (Apa sih yg lu ngerti, cuk?)

“Dalam rangka apa sih, Pon? Ini m3 gue tinggal 1 Rupiah. Haha.” (dalam rangka pencalonan ketum pssi, coy)

“Yang, ni br slse nari. Ak ada brgan tmn plg, acaranya di Stadion Merpati deket kukel.” (Eh, maaf itu sms dari pacar saya, keselip.. hahaha)

Tapi tetep masih ada yang curiga, gan:

“Hahahaha, Djuancuks.. Ngapusi.”

Sebenarnya setelah mereka pada membalas, ada beberapa yang saya kirim balik. Saya coba interogasi, “apa benar pulsanya tiris? Pulsa terakhir tinggal berapa?” Sekadar memainkan psikologis saja sih. Siapa tahu mereka malah kembali curiga, ini sebenarnya ada apa ya.

Untuk sesi kedua ini, lagi-lagi saya tertawa melihat balasan-balasan itu semua. You always make me laugh, guys. Terima kasih untuk yang sudah membalas. Pada intinya, tidak ada kesimpulan yang mau saya tarik dari tulisan ini. Kelakuan dan tulisan saya ini hanya iseng-iseng belaka, jangan diambil ke hati, jangan dipikir macam-macam. Barangkali habis ini ada yang berpikir, “tuh kaan, pantesan aja tiba-tiba bagi-bagi pulsa. Ternyata ada apa-apanya.” Yang jelas, saya tidak bermaksud menyinggung, melukai, membuat perasaan tidak senang, atau hal negatif lainnya. Saya hanya senang menulis dan tertawa. *pon

*Catatan: Ketika sedang menggarap tulisan ini, tiba-tiba saya mendapatkan sms “mama minta pulsa”. Hadeuuh.. tau amat yaa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun