Mohon tunggu...
Paulus Laratmase
Paulus Laratmase Mohon Tunggu... Pimpinan Yayasan Santa Lusia Biak Papua

Membaca, menulis dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Death of Expertise

18 Agustus 2025   17:05 Diperbarui: 18 Agustus 2025   17:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh Paulus Laratmase

-

Membaca buku "The Death of Expertise membuka gambaran tentang bagaiman peran pejabat negara atau tokoh yang setiap saat membuat pernyataan public terkait apa yang diinginkan di mana pada hakekatnya bertentangan dengan pandangan para pakar dihubungkan dengan sebuah isu sentral yang sedang trend.

Fenomena ini mendorong saya menulis opini ini, dengan tujuan melihat sejauhmana sebuah kesadaran ilmiah dapat dipertahankan di ranah public untuk melawan pernyataan-pernyataan para politisi, atau tokoh yang selalu menyimpang dari kaidah-kaidah ilmiah yang wajib ditaati.

Latar Belakang Penulis Buku The Death of Expertise

Tom Nichols adalah seorang akademisi dan pakar kebijakan publik yang berasal dari Amerika Serikat. Ia lahir pada tahun 1960 dan menekuni bidang politik internasional, kebijakan keamanan nasional, serta hubungan internasional. Pendidikan akademiknya ditempuh di Boston University, Columbia University, dan memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang politik dari Georgetown University. Nichols pernah menjadi profesor di U.S. Naval War College dan juga mengajar di Harvard Extension School.

Selain kiprahnya sebagai akademisi, ia dikenal sebagai penulis dan komentator publik, terutama dalam isu-isu demokrasi, kebijakan luar negeri, dan peran ilmu pengetahuan dalam masyarakat. Karya paling berpengaruhnya, The Death of Expertise (Oxford University Press, 2017), merupakan kritik tajam terhadap fenomena di mana masyarakat modern semakin meremehkan peran para pakar, digantikan oleh opini pribadi yang sering kali dangkal namun dengan mudah menyebar luas lewat media sosial.

Gagasan Utama

Nichols menegaskan bahwa "kematian keahlian" bukan berarti hilangnya para pakar secara fisik, melainkan pudarnya otoritas dan kredibilitas mereka dalam ruang publik. Dalam masyarakat digital, setiap orang merasa punya hak untuk berbicara tentang apa saja, tanpa perlu dasar pengetahuan yang kuat. Hasilnya, argumen berbasis data dan penelitian sering dianggap setara dengan opini yang lahir dari prasangka atau kabar bohong. Seperti ditulis Nichols dalam Experts and Citizens, masyarakat kini mengalami "keretakan relasi antara pakar dan warga", di mana warga merasa cukup tahu sendiri tanpa harus mendengarkan otoritas keilmuan.

Menurut Nichols, kondisi ini berbahaya bagi demokrasi dan pengambilan keputusan publik, sebab kebijakan yang seharusnya didasarkan pada riset dan keahlian, justru bisa dibajak oleh emosi massa, konspirasi, atau misinformasi yang viral. Ia bahkan menyebut dalam Let Me Google That for You bahwa banjir informasi di internet justru membuat kita "making us dumber", karena orang lebih mengandalkan pencarian instan dibandingkan dengan  riset mendalam.

Relevansi dalam Kondisi Indonesia Saat Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun