Sayapku Belum Utuh
Â
Ibuku, anak perempuanmu tumbuh dalam gerimis dan mendung, hingga enggan merangkak ke pagi
Sebab terlalu dingin untuk menyetubuhi hari-hari seorang diri
Sudah mampu sendiri memetik embun yang berkumpul di ujung-ujung daun
Dan memasaknya di bola mataku
Ibuku, ijinkanku membasahi bingkai fotomu dengan rinduku yang kian bercucuran
Aku ingin memeluk kesendirianku di rumah kecil kita
Ibu meninggalkan lemari kita yang penuh dengan boneka yang pernah ibu pungut di pasar untuk menghiasi senyumku
Kini aku hanya sendiri dipaksa kawin subuh oleh tungkumu
Aku disiksa dan ditindas oleh waktu yang kupungut sendiri usai berlari di taman sekolah
Ibuku, sayapku belum tumbuh sempurnah tetapi aku telah dihujani gerimis hingga badai yang tak kunjung kupahami.
Kamar, 2025
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI