Mohon tunggu...
bonaaa
bonaaa Mohon Tunggu... Buruh - your future...?

Hanya orang yang doyan ketak ketik nda jelas

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kreatif Itu Milikku dan Milikmu

25 Mei 2020   18:43 Diperbarui: 25 Mei 2020   18:47 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusitrasi Foto Kreatif. Sumber: thealignedlife.co

Paling nikmat memang sekarang untuk menulis, tidak perlu terlalu capek memikirkan sebuah ide, tinggal buka saja media sosial di sana terbentang luas hal-hal yang ingin dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Viral sedikit bisa langsung kita jadikan ide.  

Dengan boomingnya work from home ini menjadi momentum yang tepat dalam mengasah kemampuan dalam menulis, sembari bekerja sembari menulis. Segala hal yang di inginkan dalam menulis terbentang luas di media sosial, namun sekali lagi ditekankan bahwa contoh diatas tidak 100% benar ya, karena kemampuan menulis yang sebenarnya lahir dari latihan “membaca’’ dalam arti yang sebenarnya.

Saya pun demikian tidak begitu saja menelan mentah-mentah apa yang menjadi viral di media sosial. Yaa.. lagi-lagi konsisten menjadikannya salah satu kunci meraih kesuksesan tersebut.

Teringat wejangan-wejangan nikmat yang diberikan para penulis sesepuh Indonesia serta kisah pahlawan di era kemerdekaan Indonesia yang banyak mengajarkan dan menorehkan tinta emas perjuangannya seakan memberi gairah kembali untuk menulis yang baik dan benar.

Kali ini tidak perlu jauh menuliskan sebuah kerisauan, ada sebuah kejadian unik yang saya jumpai di media sosial twitter.

Belum lama ini Pssi kembali membut heboh atmosfer dunia persepakbolaan indonesia. Kali ini tidak tentang pertandingan Tim Nasional Sepakbola indonesia yang sedang bertanding, tidak juga menyoal transfer pemain kelas dunia layaknya Michael Essien yang hijrah ke Persib Bandung,  namun jagat dunia pertwitteran dihebohkan dengan video yang unik dan menggelitik.

Mengapa unik? karena video berdurasi 44 detik dengan nuansa merah nyentrik berhasil membuat ramai linimasa, bahkan awal mulanya saya tidak tahu bahwa itu gol indah Cahyo Putro jika saya tidak menghidupkan suara.

Video yang diunggah tanggal 3 Mei 2020 di media sosial twitter PSSI itu sudah ditonton lebih dari 358.600 kali, di-retweet 286 kali dan mendapat 1,8 ribu likes, menuai banyak komentar beragam dari kalangan pecinta Sepakbola Indonesia. Dari yang mulai gemas, menggerutu hingga meme banyak dijumpai.

Tak ada Respon dari pihak PSSI terkait video tersebut, semua berlalu begitu saja, seolah mereka menutup mata akan hal ini.

Beberapa influencer dan selebtwit pun tak luput untuk mengomentari video tersebut, salah satu influencer mengungkapkan bahwa ia tak pernah melihat video seperti ini sebelumnya. 

Dan dalam ungkapannya yang lain menyebutkan bahwa ia mengerti mengapa video tersebut diedit dengan efek sedemikian rupa, karena gol 20 tahun yang dicetak oleh Cahyo Putro di Piala Asia 1996 yang mengakibatkan kualitasnya cukup rendah, menarik namun terlalu banyak efek.

Pemerhati sepakbola Italia juga berkomentar “jangan salahkan, bukan salah editornya tapi yang acc nya. Marketing Manager nya mungkin”.  Ada lagi komentar bahwa mayoritas tim media sosial PSSI mayoritas dari kalangan “tua” yang minim proses editing. 

Saya pribadi pun menyangsikan video yang diunggah tersebut, apakah ini hanya salah satu cara untuk menghibur rakyat di tengah pandemi? Who Knows? hehehe.

Di era keterbukaan saat ini sudah banyak akun-akun bola bertebaran di media sosial. Artinya kita diberikan seluas-luasnya dalam belajar apapun dalam melatih kreativitas. Seperti ada falsafah, kita bukan manusia pertama yang hidup di bumi, bukan? tidak ada lagi ide yang benar-benar 100% asli, semuanya hanya merupakan olahan dari sesuatu yang sudah pernah ada sebelumnya. Disinilah muncul metode Amati, Tiru, Modifikasi.

Tak ada salahnya kita meniru metode mainstream, yang salah adalah kita tidak pernah belajar, sekalinya meniru namun tidak ada improvisasi. Menyedihkan. 

Karena masih maraknya postingan di media sosial pemerintahan beserta jajarannya terlihat kaku serta minim kreativitas, melalui ini dengan tulus kita mengetuk hati orang-orang di atas sana agar tergerak untuk melihat ke bawah anak muda Indonesia penuh kreativitas untuk memangku posisi strategis di media sosial. 

Sebagai penutup cuitan ini ada sebait lagu yang mengunggah semangat kita di Asian Games 2018.

Kita akan raih bintang-bintang Kita bisa jadi yang terdepan Bersatu bersama dalam satu irama Terbang meraih kejayaan, kita bisa!

Jayalah Sepakbola Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun