Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Salsa Erwina Hutagalung dan Tuntutan Rakyat

3 September 2025   18:30 Diperbarui: 3 September 2025   22:05 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Influencer asal Indonesia yang kini tinggal di Aarhus, Denmark, Salsa Erwina Hutagalung menjadi sorotan usai menantang Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni untuk debat terbuka.(KompasTV) 

Bila dibaca sepintas, daftar ini seperti gabungan antara agenda reformasi politik, tuntutan keadilan sosial, serta perbaikan tata kelola negara. 

Ia tidak radikal dalam arti menyerukan revolusi, namun cukup progresif untuk mengusik kenyamanan elit politik. Ada sentuhan moralitas, rasionalitas, dan keberpihakan pada rakyat kecil.

Resonansi Generasi Z

Yang membuat draf ini menggema bukan semata isinya, tetapi siapa yang menyuarakan. Salsa adalah representasi Generasi Z Indonesia : lugas, to the point, kritis, sekaligus fasih menggunakan media sosial sebagai medium artikulasi politik. 

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin lebih suka forum diskusi panjang, generasi ini mampu memadatkan gagasan kompleks dalam format reel Instagram berdurasi singkat.

Kekuatan ini tidak boleh diremehkan. Jika di era Reformasi 1998 mahasiswa memobilisasi massa melalui spanduk, pamflet, dan radio kampus, maka kini mobilisasi bisa dilakukan lewat unggahan Instagram atau tagar Twitter/X. 

Salsa sendiri disebut pernah ikut merasakan stigma #kaburajadulu yang populer di kalangan Gen Z, sebuah tagar yang mencerminkan kegamangan anak muda terhadap situasi politik. Namun alih-alih kabur, ia justru memilih melibatkan diri secara kritis.

Antara Prabowo, DPR, dan Polisi

Draf tuntutan Salsa tidak berdiri di ruang hampa. Ia muncul dalam konteks pasca-demo Agustus, ketika publik mempertanyakan arah pemerintahan Presiden Prabowo. Beberapa poin menyinggung langsung isu yang sensitif.

Pertama, RUU Perampasan Aset. Presiden Prabowo sendiri sempat menanyakan dari Beijing kepada Puan Maharani selaku Ketua DPR RI, kapan rancangan undang-undang ini akan diselesaikan. Publik tentu menilai, jika presiden sudah mendesak, apa alasan DPR menunda? Apakah ada kepentingan oligarki yang menghalangi?

Kedua, reformasi kepolisian. Salsa bahkan pernah menyebut Kapolri Listyo Sigit layak dicopot karena gagal mengomandoi aparat dalam menangani demo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun