Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menilik Catatan Kritis Connie Rahakundini terhadap MRO dalam UU TNI

2 April 2025   19:02 Diperbarui: 2 April 2025   19:02 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini bisa memastikan kepentingan operasional tiap matra tetap terakomodasi.

Pengawasan dan akuntabilitas

DPR dan BPK perlu meningkatkan pengawasan terhadap anggaran MRO.

Peran media dan publik dalam menyoroti transparansi anggaran pertahanan juga penting.

Peningkatan kapasitas industri pertahanan lokal

Alih-alih terlalu bergantung pada pihak luar, Indonesia harus memperkuat ekosistem industri MRO dalam negeri agar lebih efisien dan mandiri.

Jika mekanisme ini diterapkan dengan baik, maka meskipun UU sudah final, risiko korupsi dan inefisiensi dalam pengelolaan MRO bisa diminimalisir. Ini juga memastikan kesiapan militer Indonesia tetap terjaga di tengah ketegangan geopolitik regional.

Faktor penting lainnya tentu Presiden Prabowo harus berani mengambil keputusan kemana Indonesia harus melangkah, apakah ke Barat atau ke Timur. Karena kita tidak boleh bermain dua kaki disini.

Sikap Presiden Prabowo dalam menentukan arah geopolitik Indonesia akan sangat menentukan efektivitas kebijakan pertahanan, termasuk dalam pengelolaan MRO. Bermain di antara dua kekuatan besar - Barat (AS dan sekutunya) dan Timur (China-Rusia) - memang memberikan fleksibilitas, tetapi dalam jangka panjang, pendekatan ini bisa berisiko jika tidak dikelola dengan cermat.

Kompatibilitas alutsista dan MRO

Jika Indonesia lebih condong ke Barat, maka sistem MRO harus disesuaikan dengan standar NATO dan perusahaan pertahanan seperti Lockheed Martin, Boeing, atau Airbus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun