Mohon tunggu...
Djho Izmail
Djho Izmail Mohon Tunggu... Pejalan kaki yang lambat

Bercerita dari Kampung Bermukim Maya di: https://pangeranrajawawo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elegi Perpindahan

30 September 2025   14:25 Diperbarui: 30 September 2025   14:25 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bisa kasih yang mengajari kita arti berharga,

atau dinding kokoh yang kini harus kita tinggalkan.

dalam dekapannya, kita merasa aman, tak tersentuh bahaya,

lalu tiba saatnya, tirai harus digeser, panggung berubah.

rasa kehilangan itu adalah ilusi yang menyiksa,

sebab jiwa tahu, ia hanya sedang diantar, bukan terdampar.

jeda di tengah adalah lorong yang sepi dan sunyi,

di mana kita berjalan sendiri, bayangan memanjang di depan.

ragu merayap, apakah layak kita disambut kembali?

apakah ada dermaga yang sudi menampung perahu yang karam?

namun di lorong itu, kekuatan baru ditemukan secara diam-diam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun