Di lereng gunung yang memeluk awan,
Toraja memahat sunyi dalam kebun.
Di ketinggian seribu lima ratus di atas cakrawala,
Lahir permata, biji Arabika yang berharga.
Bukan sekadar kopi, ia adalah kisah.
Aroma sangrai, nafas dari ritual purba.
Dari rumah Tongkonan yang menjulang gagah,
Tercium pekat pahit, sepekat sejarah.
Setiap reguk adalah ziarah ke masa lalu,
Membawa citarasa Kalosi yang khas.
Terkadang sedikit rempah, terkadang rindu,
Menyentuh lidah, mengukir janji tak terhapus.
Pekatnya hitam, bukan sekadar warna,
Ia adalah semangat yang tak pernah padam.
Menemani pagi, menghangatkan jiwa raga,
Legenda dalam cangkir, Kopi Toraja namanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI