Mohon tunggu...
Pandu Kusumaningtyas
Pandu Kusumaningtyas Mohon Tunggu... mahasiswa

24107030153

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Aciku Dan Anak Muda Yang Tak Takut Ambil Resiko

12 Juni 2025   09:01 Diperbarui: 12 Juni 2025   03:27 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurutnya, banyak UMKM yang gagal karena kurang promosi. Karena itu, sejak awal ia sudah belajar untuk mengelola branding dan komunikasi dengan pelanggan secara konsisten.

Respons terhadap produk Aciku ternyata luar biasa. "Anak-anak sekolah paling excited. Mereka suka banget sama cipuk dan cipak," kata Fakkar sambil tertawa kecil. Antrean sering kali mengular saat jam istirahat sekolah atau selepas maghrib.

Harganya yang terjangkau dan rasanya yang unik menjadi kombinasi sempurna. Tidak hanya dari kalangan anak-anak dan remaja, mahasiswa dan pekerja muda juga mulai menjadi pelanggan tetap.

"Yang bikin senang itu kalau ada pelanggan yang bilang, 'Mas, rasanya kayak jajanan waktu kecil.' Itu jadi semangat," katanya.

Bukan hanya keuntungan pribadi yang ia rasakan. Aciku sudah membantu teman-teman dekatnya mendapatkan penghasilan tambahan. Di saat banyak anak muda pasif, Fakkar justru membuka lapangan kerja kecil yang bermakna besar.

"Bisa bantu teman sendiri buat kerja itu rasanya beda. Walaupun kecil, tapi mereka bisa bantu keluarga juga," ucapnya dengan bangga.

Ia percaya bahwa berjualan bukan cuma soal ekonomi. "Berjualan itu ibadah juga. Ini sunnah Nabi. Dan dari sini saya belajar banyak, dari mengatur uang, bersikap jujur, sampai menghadapi orang-orang yang macam-macam," tambahnya.

Ketika ditanya soal cita-citanya ke depan, Fakkar tak ragu menjawab. "Saya ingin buka cabang di kota lain, mungkin ke luar Jogja juga. Kenapa nggak? Selagi muda, harus berani coba semuanya."

Menariknya, Fakkar memaknai warung kecilnya lebih dari sekadar tempat jual beli. Ia menyebut bahwa usaha ini lahir dari kesenjangan sosial dan keinginannya membuktikan bahwa anak muda yang disepelakan bisa mengejutkan.

"Berbahagialah wahai para yang disepelekan, karena kalian bisa tampil mengejutkan," tulisnya suatu kali di status WhatsApp, yang kini jadi semacam motto hidupnya.

Dari keteguhan, kreativitas, dan kemauan belajar, Fakkar perlahan membangun narasi hidupnya sendiri. Ia tahu bahwa jalan UMKM tidak mulus. Namun ia percaya bahwa jalan ini adalah jalan belajar dan bertumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun