Mohon tunggu...
Panca Nur Ilahi
Panca Nur Ilahi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Rebahan

Limpahkan pemikiran dengan sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melati

29 September 2020   22:32 Diperbarui: 29 September 2020   22:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Ngapain lu rul?' Nisa bertanya dengan nada jutek. 

Aku sadar Nisa sedang basa basi 'ya nyari bahan buat besok'

'Kok berduaan disini, tuh Radit ditinggalin sendirian' intonasi Nisa semakin naik, tatapan nisa seperti ibu kos penagih uang bulanan.

'Lu kaya gk tau Radit aja, dia mana mau ikut nyari buku yang ada pusing.' aku berusaha mengatur suara.

'Enggak! Gak tau gue.' kini Nisa terlihat emosi. 

'Lu kenapa sih? Mending lu bantuin gue sini.' aku bingung dengan sikap Nisa.


'Dih, ogah!' tatapan Nisa tajam memandangku. 

Pandu menutup bukunya dengan keras dan pergi ke meja Radit. Aku mengekor di belakang Pandu, meninggalkan Nisa. setelah itu kami berdiskusi dan mulai mengerjakan hal-hal yang diperlukan untuk presentasi besok. 

Setibanya di kosan aku menceritakan kejadian tadi kepada Reni. Aku sangat bingung dengan sikap Nisa, aku berpikir, tak ada yang salah dengan ku. 

'Rul lu lupa apa Oon si.' Reni menepak pundak ku.

'Aw..... sakit anjirr, lupa apansi.' aku masih bingung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun