Mohon tunggu...
ica pala
ica pala Mohon Tunggu... -

senang baca tulisan dan komentar di kompasiana khususnya edukasi dan wisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Studi Wisata di Pulau Pombo

27 Mei 2010   10:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:55 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maluku, provinsi di wilayah Indonesia bagian Timur ini merupakan gugus kepulauan. Tak heran jika Maluku dijuluki Provinsi Seribu Pulau. Objek wisata yang paling menjual adalah potensi bahari. Salah satunya wisata bahari di Pulau Pombo. Pulau kecil tak berpenghuni di Timur Laut Ambon, ibu kota Maluku. Pulau Pombo memiliki lokasi perairan yang sangat bagus untuk menyelam karena airnya yang jernih dan keindahan alam bawah air dengan terumbu karang serta dihiasi dengan flora dan fauna laut. Lokasi ini menjadi kawasan cagar alam Taman Pulau Pombo yang dilindungi.

Secara geografis Pulau Pombo ini terletak di antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku dengan koordinat 128°22'09" BT dan 3°31'35" LS. Sedangkan secara administratrif pemerintahan kawasan ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Salahhutu, Kabupaten Maluku Tengah. Topografi lapangan kawasan konservasi ini pada umumnya datar dengan ketinggian rata-rata 0-4 m di atas permukaan laut.

Pasir putih di p. Pombo yang masih jarang dijamah.

Dibutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dengan menaiki speed boat dari Pulau Ambon(pantai Honimua) untuk mencapai ke Pombo. Pulau ini merupakan wisata andalan para pecinta diving dan snorkeling. Airnya yang jernih serta keindahan alam bawah air berisi beragam flora dan fauna dijamin memukau wisatawan. Demikian pula laut Pulau Pombo yang menjadi kawasan cagar alam dengan sebutan Taman Laut Pulau Pombo. Konon, kata Pombo berasal dari bahasa Portugis yang berarti Merpati. Alhasil, Pulau Pombo diartikan sebagai Pulau Merpati. Lantaran jarang dikunjungi, Anda merasa seolah-olah berada di "pulau pribadi". Dari kejauhan pualu itu tampak teramat kecil. Speedbot kami terus berderu menyusuri dan membelah ombak yang tenang. Tujuan semakin dekat, namun pulau itu tetap tak menunjukkan keagungannya. Hanya terlihat pepohonan yang berdiri diatas bentangan pasir putih tak seberapa luasnya. Luar p.pombo hanya sekitar 2-3 ha. Setiap mata memandang, kita dapat menikmati indahnya lukisan pamandangan alam karya Sang Maha Pencipta dan pemilik. Subhanallah...!!! Pasir putih mengelilingi pulau , ikan-ikan pun tampak menari-nari diantara karang yang bersebaran, sedangkan diatas, burung-burung berkejaran menantang kencangnya angin. Sungguh harmonisasi alam yang sempurna, pemandangan yang menyejukkan mata dan hati. Akhirnya speedboat yang kami tumpangi telah mencapai bibir pantai. Kita sudah sampai di Pulau Pombo, pulau bisu tak berpenghuni. Karena tidak ada dermaga di pulau itu, kapal tidak bisa merapat secara sempurna. ABK hanya mengikat tali kapal ke tiang yang di tanam di bibir pulau. Penumpang bergegas turun dan menceburkan kaki saya ke pantai, terasa sejuk setelah limabelas menit berjemur diatas speedbot . Pulau Pombo terletak sekitar kurang lebih 5 km dari pulau Ambon bagian timur. Disamping pulau itu masih ada dua pulau kerdil lagi yang jaraknya berdekatan. Jika air laut sedang surut, ketiga pulau tersebut hampir menyatu. Oleh Pemerintah Propinsi Maluku, Pombo dijadikan lahan konservasi yang dilindungi. Hingga saat ini, pulau tersebut tidak diijinkan untuk di huni oleh penduduk secara permanen. Terdapat beberapa tanaman dikembangkan disana, membuat pulau kecil itu semakin hijau. Wisata ke pualu Pombo biasanya dilakukan untuk kegiatan outbond,studi wisata bagi mahasiswa atau pelajar,penelitian diving dan wisata bahari lainnya . Keadaan alam Pulau Pombo dan perairan laut sekitarnya yang mempunyai kekhasan flora dan fauna beserta ekosistemnya yang perlu dilindungi dan perkembangannya yang berlangsung secara alami telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi sumber daya alam dengan kategori kawasan suaka alam. Penetapan kawasan suaka alam Pulau Pombo dengan status Cagar Alam/Taman Laut dilakukan melalui SK. Menteri Pertanian Nomor : 327/Kpts/Um/7/1973 tanggal 25 Juli 1973 dengan luas 1.000 ha, termasuk daratan, terumbu karang (coral reef) dan lagun. Cagar Alam/Taman Laut Pulau Pombo Sebagai Cagar Alam/Taman Laut, maka kegiatan pemanfaatan sumber daya alam Pulau Pombo yang dapat dilakukan adalah dengan titik berat untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya (UU No. 5 Tahun 1990, Pasal 17.1). Pulau Pombo sebagai salah satu kawasan konservasi sumber daya laut yang penting dan berpotensi tinggi di Propinsi Maluku perlu dikembangkan menjadi asset Nasional yang dapat mendorong percepatan tercapainya sasaran Pembangunan Nasional pada umumnya dan Propinsi Maluku pada khususnya. Keadaan pantainya merupakan sebuah atol atau circular reef yang melingkari sebuah lagun dan tidak mengurung pulau. Kejernihan air laut di lagun memungkinkan tembus pandang ke dasar laut yang berupa taman laut yang indah. Pada waktu surut, daratan karang yang sangat indah ini muncul di permukaan laut. Komuitas Terumbu Karang Cagar Alam/Taman Laut Pulau Pombo memiliki pemandangan laut berupa batu-batu karang yang sangat indah yang tersusun rapi sangat alamiah, dipadukan dengan kehidupan sebagai jenis ikan hias, zoo-plankton dan kerang-kerangan. Kawasan konservasi ini juga merupakan tempat singgah dan bersarang salah satu jenis burung khas/endemik Maluku yaitu burung Pombo (Ducula bicolor) dan berbagai jenis burung lainnya. Kondisi fisik perairan Pulau Pombo (arus berputar/up-welling dan ketersediaan makanan) memungkinkan tersedianya sumber daya perikanan yang berpotensi tinggi. Potensi perikanan utama di kawasan konservasi ini adalah ikan puri (Stolephorus sp.), momar (Decapterus sp.), komu (Auxis thzard), lema (Rastreliger kanagurta), jenis-jenis lolasi (caesionidae) serta moluska seperti kima (Tridacnidae), bia jalang (Strombus luhuanus), lola (Trochus niloticus), bia kambing (Lambis sp.), bia gengge (Nautilus pompilius), japing-japing (Pinctada margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae, Strombidae, dan Connidae. Dari jenis-jenis moluska tersebut ada beberapa jenis yang langka atau sudah dilindungi berdasarkan SK. Menhut No. 12/Kpts-II/1987 seperti kima (Tridacnidae), lola (Trochus niloticus), bia gengge (Nautilus pompilius) dan triton trompet (Charonnia tritonis).

Burung Pombo (Ducula bicolor) Berbagai jenis flora di Cagar Alam/Taman Laut Pulau Pombo sebagai hasil inventarisasi yang dilaksanakan pada tahun 1994/1995, di antaranya adalah : Kayu Marsegu (Nauclea orientalis), Croton sp., Salimuli (Cordia subcordata), Gumira pantai (Premna corymbosa), Sayur putih (Pisonia alba), Kayu mata ikan (Hernandia peltata), Hutung (Barringtonia asiatica), Beringin (Ficus benjamina), Ketapang (Terminalia catappa) dan Dadap (Erythrina variegata). Sumber : www.dephut.go.id/INFORMASI/.../pombo_maluku.ht,www.

www.ditjenphka.go.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun