Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan Studi Doktoral: Awal di Inggris

18 Maret 2024   01:03 Diperbarui: 18 Maret 2024   01:09 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu itu saya tiba di Manchester Airport, UK tanggal 25 Februari 2021 setelah melewati perjalanan hampir 20 jam dari Indonesia. 

Setelah menjalani isolasi 10 hari di Manchester, saya akhirnya bisa pindah ke kota tempat studi saya, Leeds. Walaupun sebenarnya saya sudah memasuki bulan ke-enam sejak memulai studi PhD, rasanya saya baru memulai studi setelah tiba di kampus University of Leeds, UK. 

Banyak hal yang membuat saya terlambat berangkat ke Inggris. Idealnya, setiap mahasiswa harus tiba di lokasi studi sebulan sebelum memulai studi, menurut aturan beasiswa LPDP yang membiayai saya.

Gambar antrian Imigrasi bandara Manchester. Sumber: dokpri
Gambar antrian Imigrasi bandara Manchester. Sumber: dokpri

Pertama, datangnya pandemi covid-19. Dalam kasus saya, pandemi ini sangat berpengaruh. Sebab yang awalnya kami diwajibkan untuk tiba di lokasi studi lebih awal, tapi karena kondisi ini, pemberi beasiswa malah menganjurkan untuk tunda waktu untuk mulai studi.

Saya tentu saja tidak mengambil opsi itu. Karena saya sudah tidak sabar ingin mulai studi setelah lama memperjuangkannya (10 tahun). Tapi saya sendiri tidak bisa langsung berangkat karena pusing dengan keluarga yang tidak bisa ikut karena berbagai hal.

Akhirnya saya sempat mendiamkan persoalan ini dan memilih untuk tunda berangkat beberapa bulan sejak memulai studi. Jadilah status saya sebagai Mahasiswa PhD (Doctor of Philosophy) jarak jauh.

Kedua, setelah saya menyadari studi jarak jauh sangat merugikan saya, akhirnya memutuskan akan berangkat ke Inggris. Waktu akan berangkat, para pembimbing saya di University of Leeds, dengan tegas melarang saya berangkat karena mereka melihat situasi Pemerintah Inggris yang masih tidak bisa mengontrol pandemi. 

Setelah panjang lebar menjelaskan hambatan studi saya, akhirnya mereka mengizinkan saya berangkat. Yang paling menentukan sebenarnya adalah soal dana.

Saya baru pertama kali berangkat ke luar negeri. Otomatis saya tidak mengerti berbagai macam prosedur termasuk dana yang diperlukan untuk bisa masuk ke negeri lain. Saya hanya mengandalkan buku panduan pencairan beasiswa yang menjelaskan dana apa saja yang bisa kami sebagai awardee terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun