Khadijah adalah istri yang benar-benar dewasa dan setia. Dengan tenang, ia menghibur suaminya yang mulia,
"Tidak demi Allah! Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Engkau seorang yang menyambung silaturahim, menanggung orang yang lemah, memberi kecukupan pada orang yang tidak berpunya, suka menjamu tamu, dan menolong yang haq."
Khadijah mengajak suaminya menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdil 'Uzza, anak pamannya. Seorang tua lagi buta yang beragama Nasrani dan biasa menulis Injil dengan bahasa Ibrani ataupun bahasa Arab. "Wahai anak pamanku, dengarkanlah apa yang akan disampaikan oleh anak saudaramu," ujar Khadijah.
"Wahai anak saudaraku, apa yang engkau lihat?" tanya Waraqah
Rasulullah saw berkisah tentang apa yang dialaminya di gua Hira. Waraqah segera menjelaskan, "Itu Namus, yang pernah Allah turunkan untuk membawa wahyu kepada Musa. Duhai, andai kiranya saat itu aku masih muda! Andai kiranya ketika itu aku masih hidup, tatkala kaummu mengusirmu!"
Rasulullah saw terkejut, "Apakah mereka akan mengusirku?"
"Iya, tentu saja", tegas Waraqah, "Tidak ada seorang pun yang membawa seperti yang engkau bawa kecuali ia akan dimusuhi. Kalau aku mendapati hari-harimu itu tentu aku akan menolongmu dengan pertolongan yang kuat" (HR. Bukhari no. 3 dan Muslim no. 401).
Perhatikan bagaimana Nabi saw terbuka dengan Khadijah. Perhatikan bagaimana Nabi saw mengikuti saran Khadijah untuk datang konsultasi kepada Waraqah. Sebuah musyawarah dan keterbukaan, yang menjamin keluarga menjadi sakinah.
Demikianlah lima pilar keluarga sakinah, yang terkandung dalam Tepuk Sakinah. Apakah ini efektif untuk menekan perceraian? Sangat jelas, kelima pilar inilah yang mengokohkan ketahanan keluarga, dan menjadikannya harmonis, bahagia, sakinah, mawadah wa rahmah,penuh berkah dalam keridhoan Allah Ta'ala. Kelima pilar ini yang menjauhkan pasangan suami istri dari perceraian.
Bukan soal tepuknya. Tapi soal esensi pilarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI