Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tepuk Sakinah, Mengapa Anda Tertawakan?

6 Oktober 2025   09:15 Diperbarui: 6 Oktober 2025   09:15 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika kamu sedang marah, maka aku akan membuatmu jadi ridha dan Apabila aku sedang marah, maka buatlah aku ridha dan jika tidak, maka kita tidak akan menyatu". Kemudian Ibrahim berkata kepada Baqiyah "Wahai saudaraku, begitulah seharusnya orang-orang yang saling bersaudara itu dalam melakukan persaudaraannya, kalau tidak begitu, maka mereka akan segera berpisah."


Hendaknya pasangtan suami istri selalu berusaha saling ridha satu dengan yang lain. Keduanya harus saling berusaha membuat pasangannya ridha terhadap dirinya, dan dirinya ridha terhadap pasangannya.

Kelima, Musyawarah (Keterbukaan dan Kebersamaan dalam Mengambil Keputusan)
Keterbukaan dan musyawarah adalah kunci awal yang efektif untuk menghadapi berbagai tantangan dan memecahkan persoalan dalam kehidupan berumah tangga. Hendaknya suami dan isteri saling terbuka dan menyampaikan perasaan serta keinginan dirinya secara leluasa. Jangan ada hambatan komunikasi antara mereka berdua sejak dari awalnya. Biasakan bermusyawarah dengan penuh keterbukaan dan kelegaan hati.


Musyawarah adalah tradisi yang sangat kuat mengakar dalam Islam. Dalam sangat banyak aspek, musyawarah adalah pedoman penting dalam mengambil keputusan. Termasuk dalam kehidupan berumah tangga. Allah berfirman,

"Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya" (QS. Ali Imran: 159).


Dalam ayat yang lain, Allah berfirman,

"Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka... (QS. Asy-Syura: 38).


Kita ingat sebuah kisah sangat bersejarah bagi umat Islam. Kisah tentang turunnya wahyu pertama kali. Sekaligus kisah tentang bagaimana musyawarah dan keterbukaan antara suami dan istri. Saat itu malaikat Jibril menemui Rasulullah saw di gua Hira dengan membawa wahyu pertama,

"Bacalah dengan Nama Rabbmu yang telah menciptakan."


Nabi saw pulang ke rumah dengan hati yang bergetar penuh kegundahan. Ia segera menemui istrinya, Khadijah, "Selimuti aku, selimuti aku!" Setelah Khadijah menyelimuti beliau saw, rasa takut pun hilang. Beliau saw segera bercerita secara terbuka kepada Khadijah kejadian yang baru saja menimpa, termasuk apa yang beliau rasakan.

"Sungguh aku mengkhawatirkan diriku (akan binasa)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun