Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

"Rekening Emosional" Dalam Kehidupan Pernikahan

12 Mei 2025   21:43 Diperbarui: 12 Mei 2025   21:43 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

Rekening emosional akan tumbuh ketika pasangan melakukan lebih banyak penyetoran daripada penarikan. Apabila suami sadar untuk selalu menyetor emosi positif ke rekening emosional istri, maka sang istri akan merasa bahagia. Kebahagiaan istri semakin bertumbuh apabila saldo rekening emosionalnya terus meningkat.

Demikian pula sebaliknya. Apabila istri selalu sadar untuk menyetor emosi positif ke rekening emosional suami, maka suami akan merasa bahagia. Kebahagiaan suami semakin bertumbuh apabila saldo rekening emosionalnya terus meningkat.

Namun rekening emosional akan defisit apabila pasangan lebih banyak penarikan daripada penyetoran. Saldo di rekening emosional semakin lama semakin menyusut, habis, bahkan bisa negatif.

"Ketika rekening bank emosional dalam kondisi defisit, pasangan cenderung mempertanyakan niat satu sama lain dan merasa terputus, atau bahkan kesepian. Namun, ketika rekening bank emosional dalam keadaan positif, pasangan cenderung saling memberi keuntungan selama konflik. Mereka menjaga hubungan dalam perspektif positif", ungkap John Gottman.

Rasio Penyetoran dan Penarikan

John Gottman menawarkan konsep tentang rasio hubungan, yaitu 5:1 serta 20:1. Sikap pertama yang ditunjukkan suami dalam kisah di atas, adalah sebuah bentuk interaksi positif. Al-Qur'an menyebut dengan istilah mu'asyarah bil ma'ruf (QS. An-Nisa': 19).

Sedangkan sikap kedua yang ditunjukkan suami dalam kisah di atas, adalah interaksi negatif. Istri akan merasa sakit hati atas sikap cuek suami. Ia merasa tidak mendapat pengertian dan dukungan emosional dari suami.

Ada tiga rekomendasi penting yang dapat membantu Anda untuk mengelola rekening emosional dalam kehidupan pernikahan. Pertama, untuk mencapai kepuasan dalam pernikahan, Anda harus fokus pada peningkatan setoran / simpanan (interaksi positif) dan meminimalkan penarikan (interaksi negatif).

Kedua, apabila sedang dalam keadaan berkonflik, usahakan rasio 5:1; yaitu harus melakukan 5 interaksi positif untuk setiap 1 interaksi negatif. Harus menyetor lima kali, setiap melakukan penarikan satu kali.

Ketiga, dalam kehidupan sehari-hari, usahakan rasio 20:1; yaitu harus melakukan 20 interaksi positif untuk setiap 1 interaksi negatif. Anda harus menyetor 20 kali, setiap melakukan penarikan satu kali.

Mengapa berbeda? Karena saat sedang berkonflik, pasangan suami istri dalam kondisi pikiran yang negatif. Dengan demikian sangat banyak terjadi penarikan saldo. Rasio 5:1 menunjukkan bahwa Anda tetap harus melakukan lima hal positif untuk setiap hal negatif, bahkan saat bertengkar atau konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun