Sebaliknya, berikan pujian dan penghargaan untuk setiap keberhasilan yang diraihnya agar ia merasa diterima, dihargai, dicintai dan membuatnya lebih termotivasi.Â
Menjadi sahabat artinya berani bersikap jujur, tidak hanya menyenangkan hati anak-anak, tetapi juga berani menyatakan kesalahan sekaligus membantu memperbaiki kesalahan atau kekurangan anak-anak.Â
Sampaikanlah kelebihan dan kekurangan anak dengan jujur, tetapi dengan cara yang membuatnya mengerti dan tidak merasa disakiti.
Ketujuh, Berikan Kepercayaan terhadap AnakÂ
Sebagai sahabat, berikan kepercayaan kepada anak untuk mencoba melakukan sendiri hal-hal yang ingin dilakukannya selama tidak membahayakan dirinya dan orang lain.Â
Cara ini akan menumbuhkan kepercayaan diri anak, tidak selalu bergantung kepada orang lain, merasa dihargai dan bisa mandiri.Â
Kadang orang tua terlalu preventif, sehingga anak-anak terkekang kebebasan dan kreativitasnya. Terlalu banyak larangan di rumah yang membuat anak merasa tidak dipercaya.
Sebaliknya, ada pula orang tua yang terlalu permisif, sehingga anak-anak terlarut dalam kebebasan tanpa batas. Mereka berpesta pora dalam aneka kesenangan yang menyesatkan dan memabukkan. Yang diperlukan adalah sebuah kepercayaan timbal balik antara orang tua dengan anak.Â
Kepercayaan orang tua tidak akan disalahgunakan oleh anak, sebaliknya kondisi orang tua juga harus bisa dipercaya anak.
Kedelapan, Jadilah Teladan bagi Anak
Orang tua hendaknya mampu menjadi teladan bagi anak. Menjadi sahabat, artinya harus memberikan nasehat secara bijak untuk mengarahkan anak menuju kebaikan.Â