Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

8 Tahap Perkembangan Kehidupan Keluarga

14 September 2018   11:26 Diperbarui: 28 September 2020   08:01 37061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Tahap 4: Keluarga dengan Anak-anak Sekolah
Tahap keempat dalam kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama mulai berumur 6 tahun, berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Anak pertama mulai masuk Sekolah Dasar, maka orangtua harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak pada usia sekolah tersebut.

Saat masih usia prasekolah, kendatipun anak mengikuti program PAUD, akan tetapi isinya relatif lebih banyak bermain dan bersenang-senang. Begitu sudah masuk SD, anak mulai mengenal stress karena memasuki lingkungan dan tantangan baru. Mulai ada PR yang harus dikerjakan di rumah.

Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga suasana menjadi sangat sibuk. Selama enam tahun pada tahap keempat, rata-rata keluarga di Indonesia sudah memiliki lebih dari satu anak.

Jika anak pertama sudah kelas 6 SD, anak kedua mungkin sudah kelas 3 SD dan anak ketiga mungkin sudah TK. Jika kita bayangkan satu keluarga dengan tiga anak yang sekolah di SD dan TK seperti ini, tampak jelas betapa tingkat kesibukan, kerepotan, keributan dalam keluarga tersebut sangat tinggi.

Ayah dan ibu yang harus mempersiapkan keperluan sekolah anak-anak, urusan PR, urusan pembagian perhatian terhadap tiga anak. Di sisi yang lain, suami dan istri sudah mencapai posisi yang lebih "tinggi" dalam pekerjaan atau karier mereka, sehingga memiliki kesibukan yang juga sangat padat. 

Pada keluarga yang belum mapan secara ekonomi, maka mengurus tiga anak usia sekolah ini benar-benar membuat mereka harus bekerja ekstra untuk biaya sekolah maupun biaya keperluan hidup keluarga secara layak.

Tahap 5: Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap kelima kehidupan sebuah keluarga dimulai ketika anak pertama mencapai umur 13 tahun, berlangsung sampai 6 atau 7 tahun kemudian ketika anak pertama berumur 19 atau 20 tahun.

Suasana keluarga kembali berubah, karena mulai ada anak usia remaja di antara mereka, di mana pada tahap sebelumnya belum ada. Orangtua harus kembali belajar, bagaimana mendidik anak remaja. Pada saat yang sama, bisa jadi mereka masih tetap harus mendidik anak-anak lain yang masih sekolah SD dan TK.

Pada tahap kelima ini, orangtua harus mulai memberikan tanggung jawab serta pendidikan yang lebih baik guna mempersiapkan anak mencapai kedewasaan baik secara biologis maupun psikologis.

Corak interaksi di antara suami dan istri, demikian pula corak interaksi antara orangtua dengan anak, termasuk interaksi antar-anak, sudah berubah lagi, dibandingkan pada empat tahap sebelumnya.

Anak usia remaja, yang sekolah SMP dan SMA, memiliki kepribadian dan karakter yang khas. Di Indonesia kita menyaksikan fenomena kenakalan remaja yang marak, yang menjadi salah satu persoalan yang harus dihadapi dalam keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun