"Tolong saya, Kang!"
Suara itu datangnya dari hantu tersebut. Suaranya bikin bulu kuduknya Tarjo semakin berdiri.
"Siapa itu?!"
"Tolong saya, Kang!"
Tarjo ragu, ingin mendekati, tapi hatinya melarang.
"Tolong, Kang..., hi..., hi, hi...."
Semaking merinding bulu roma Tarjo. Tapi ia masih belum percaya, perlahan didekati, ia nekat, sambil mulutnya komat-kamit membaca doa.
Sementara sosok itu makin keras haha-hihi-nya. Tapi ia tak bergerak sama sekali.
Semakin dekat semakin jelas, tapi wajahnya masih tertutup rambutnya yang terurai. Setelah dekat sekali, tiba-tiba sosok itu mendekapnya.
Terkejut, Tarjo tak sempat menghindar. Badanya terasa kaku tak bisa digerakan. Ia hanya bisa pasrah apa yang akan dilakukan sosok itu.
"Ternyata hanya Kang Tarjo yang tidak takut dengan penampilanku. Akang yang menjadi pemenangnya," ujar sosok hantu itu yang masih memeluk Tarjo.