Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[ROSE RTC] Roman Sundel Bolong

15 September 2016   18:50 Diperbarui: 16 September 2016   02:18 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saat saya memijat, tidak ada kelainan pada diri Neng Surti, Nak."

"Terimakasih keterangannya, Nyai. Kalau begitu saya permisi dulu," jawab Tarjo sekaligus pamit pulang.

Tarjo curiga, karena tingkah Nyai Sekar Mayang tadi aneh. Seperti ada yang disembunyikan. Mungkin juga ia naksir Tarjo atau malah sebaliknya.

Jam sembilan malam Tarjo berangkat. Keadaan desa sangat sepi. Baru setengah perjalanan, ia mendengar orang minta tolong.

"Tolooong ...! Toloooong ...!"

Tarjo mempercepat langkahnya menuju suara itu. Kebetulan datangnya dari arah yang hendak ia tuju. Pikirannya mulai mengarah pada hantu tersebut. Dari kejauhan tampak Adi, penjual sate keliling sedang lari menuju arahnya.


"Ada apa, Kang?"

"Tolong, ada sundel bolong!"

"Di mana, Kang?"

"Di rumah Pak Lurah yang sekarang kosong."

"Gerobaknya Akang tinggal di sana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun